Pasien Lepra Berisiko Alami Lagoftalmus Paralisis yang Bisa Berujung Kebutaan

Selasa, 10 Agustus 2021 | 12:15 WIB
Pasien Lepra Berisiko Alami Lagoftalmus Paralisis yang Bisa Berujung Kebutaan
Ilustrasi buta atau kebutaan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang yang mengalami penyakit lepra menandakan dirinya telah terinfeksi bakteri Mycobacterium leprae. Infeksi akut tersebut bisa terjadi pada kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernapasan atas juga mata. 

Khusus infeksi yang terjadi pada mata, pasien lepra berisiko alami lagoftalmus paralisis jika tidak mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Dokter spesialis mata Dr. dr. Yunia Irawati, Sp.M(K)., menjelaskan, lagoftalmus paralisis merupakan ketidakmampuan kelopak mata untuk menutup secara sempurna.

"Lagoftalmus paralisis yang tidak segera ditangani menyebabkan kerusakan sel goblet pada bagian konjungtiva (lapisan tipis pelindung area putih mata atau sklera). Apabila permukaan konjungtiva terus menerus terbuka, terjadilah ketidakstabilan lapisan air mata yang memicu mata kering," jelas dokter Yunia dalam webinar daring, Senin (9/8/2021).

Komplikasi okular lagoftalmus paralisis itu yang membuat penyandang lepra tidak mampu merapatkan kelopak mata atau menutup dengan sempurna. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi itu bisa memunculkan risiko infeksi yang secara berkelanjutan dan berdampak kebutaan

Baca Juga: Awas, Pakai Lensa Kontak Saat Mandi Berisiko Alami Kebutaan

Ilustrasi mata buta

"Meski prevalensinya sangat bervariasi pada setiap pasien, tetapi lagoftalmus paralisis berpotensi terjadi pada penderita dengan beberapa faktor risiko. Seperti berusia lebih dari 15 tahun saat terdiagnosis lepra, menderita lepra lebih dari setahun, dan mengalami kelelahan fisik, imbuhnya.

Penyakit lepra bisa ditularkan antar manusia melalui kontak langsung dengan kulit dalam jangka waktu yang lama. Lepra secara endemis ditemukan di negara berkembang, terutama yang berada di wilayah tropis dan sub tropis.

Sementara itu, jumlah kasus lepra di Indonesia saat ini telah sebanyak 17.439 pada 2019. Naik 2,48 persen dari tahun sebelumnya. 

"Indonesia menjadi negara dengan penyandang lepra terbanyak ketiga setelah India dan Brazil," kata dokter Yunia.

Baca Juga: Studi: Mandi Pakai Lensa Kontak Berisiko 7 Kali Sebabkan Kebutaan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI