Bayi Prematur Terkecil di Dunia Selamat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 21:02 WIB
Bayi Prematur Terkecil di Dunia Selamat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Ilustrasi Bayi Prematur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi prematur terkecil sedunia dari Malaysia berhasil selamat dan bahkan sudah pulang ke rumah menjadi berita kesehatan menarik paling banyak dibaca hari ini, Senin (9/8/2021).

Ada juga obat yang bisa sehatkan jantung sekaligus turunkan berat badan, hingga kriteria penyintas Covid-19 yang disarankan melakukan pemeriksaan rontgen.

Simak berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:

1. Bayi Prematur Terkecil di Dunia Berhasil Selamat, Sudah Bisa Pulang ke Rumah di Malaysia!

Baca Juga: Bayi Prematur Terkecil di Dunia Berhasil Selamat, Sudah Bisa Pulang ke Rumah di Malaysia!

Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)

Bayi prematur terkecil di dunia yang berhasil selamat akhirnya bisa pulang ke rumah dan berkumpul bersama kedua orangtuanya, di usianya yang ke 14 bulan pada awal Juli 2021 lalu. 

Ya, bayi bernama Kwek Yu Xuan ini lahir dengan berat hanya 212 gram pada 9 Juli 2021. Bayi Malaysia yang menetap di Singapura tersebut saat ini telah memiliki berat 6,3 kilogram.

Baca selengkapnya

2. Biasa Jadi Penurun Berat Badan, Obat Berikut Juga Bantu Sehatkan Jantung

Ilustrasi obat cacing. (Pixabay)
Ilustrasi obat cacing. (Pixabay)

Sebuah studi klinis baru-baru ini yang dipimpin oleh para peneliti di UT Southwestern Medical Centre, menemukan bahwa obat penurun berat badan yang biasa diresepkan berhasil menargetkan lemak yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Obat yang dimaksud adalah liraglutide 

Baca Juga: Dosis Vaksin Pfizer untuk Penyintas Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes and Endocrinology.

Baca selengkapnya

3. Ini Kriteria Penyintas Covid-19 yang Disarankan Lakukan Rontgen dan D-Dimer

Ilustrasi long covid. [Joseph Mucira/Pixabay]
Ilustrasi long covid. [Joseph Mucira/Pixabay]

Infeksi Covid-19 bisa menyisakan gejala sisa pada sebagian orang, meskipun hasil tes PCR susah dinyatakan negatif. Gejala sisa tersebut biasa disebut dengan istilah long Covid.

Oleh sebab itu, pada sebagian penyintas sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, terutama rontgen dan D Dimer, meski telah negatif Covid-19.

Baca selengkapnya

4. Berkhasiat Tapi Juga Timbulkan Efek Samping, Ini Status Qusthul Hindi dalam Islam

Penelusuran Qusthul Hindi di laman Google. (Dok. Tangkapan Layar/Google/Suara.com)
Penelusuran Qusthul Hindi di laman Google. (Dok. Tangkapan Layar/Google/Suara.com)

Berbagai macam obat herbal diklaim yang diklaim dapat mengobati gejala infeksi Covid-19 viral di media sosial. Salah satunya adalah herbal asal India, Qusthul Hindi.

Tak diketahui siapa yang pertama kali menyebarkan klaim tersebut di media sosial. Tapi dikutip dari Gardenia Herbals, Qusthul Hindi termasuk ramuan obat yang berasal dari tumbuhan setinggi 1 hingga 2 meter.

Baca selengkapnya

5. Biar Aman, Hindari Datang ke Tempat Berikut Kalau Belum Vaksinasi

Ilustrasi vaksin (pexels.com)
Ilustrasi vaksin (pexels.com)

Akibat varian delta yang lebih menular, orang yang tidak divaksinasi menjadi semakin berisiko terinfeksi Covid-19. 

“Varian Delta baru dari Covid-19 sekarang menyumbang [lebih dari] 80 persen kasus di Amerika Serikat, ini sangat menular,” kata Dr. Kathi Kemper, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Ohio dan guru utama untuk persekutuan AIHM seperti yang dikutip dari Healthline.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI