Vaksinasi Nasional Terganggu karena Pasokan Telat Datang, Menkes Korea Selatan Minta Maaf

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 19:50 WIB
Vaksinasi Nasional Terganggu karena Pasokan Telat Datang, Menkes Korea Selatan Minta Maaf
Ilustrasi bendera Korea Selatan. [Unsplash/Stephanie Nakagawa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Korea Selatan Kwok Deok-cheol meminta maaf atas terhambatnya penyelanggaraan program vaksinasi nasional, akibat keterlambatan pasokan.

Dalam rapat terbatas, Kwok menyebut pasokan vaksin terhambat karena Moderna, perusahaan pembuat vaksin yang bekerja sama dengan Korea Selatan, mengalami gangguan produksi.

Akibatnya, hanya setengah dosis vaksin yang datang, dari 8,5 juta dosis vaksin yang seharusnya dikirim pada bulan Agustus ini.

“Saya sekali lagi meminta maaf telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat karena masalah pasokan vaksin Moderna,” katanya dilansir ANTARA.

Baca Juga: Tenaga Medis di Aceh Disuntikan Vaksin Moderna

Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]
Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]

Produsen obat asal Amerika Serikat itu melewatkan pengiriman pada akhir Juli karena mitra manufaktur mengalami keterlambatan lantaran operasi pengujian laboratorium.

Menurut Kwon, pemerintah sudah menyampaikan keluhan ke Moderna dan seorang delegasi tingkat tinggi akan mengunjungi perusahaan tersebut untuk membahas solusi terbaik atas masalah tersebut.

Ia mengatakan Moderna sudah meminta maaf dan berjanji melakukan pengiriman yang telah disepakati.

Namun, belum ada tanggapan langsung dari pihak Moderna.

Korsel telah meneken kontrak pembelian 40 juta dosis vaksin Moderna dan baru 2.4 juta dosis di antaranya yang sudah diterima, menurut keterangan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Baca Juga: Dipuji 'Tampan', Begini Gaya Santai Atlet Voli Putri Kim Hee Jin di Keseharian

Keterlambatan itu terjadi saat Korsel membuka pendaftaran vaksin perdana untuk kalangan dewasa di atas usia 18 tahun pada Senin malam dengan menggunakan vaksin Moderna atau Pfizer/BioNTech mulai 26 Augustus 2021.

Pendaftaran berproses sesuai rencana, tetapi akan memakan waktu enam minggu untuk mendapatkan suntikan dosis kedua setelah dosis pertama, bukan empat minggu, kata Kepala KDCA Jeong Eun-kyeong.

Korsel mendapat pujian atas penanganan COVID-19 di awal pandemi dengan melakukan pelacakan dan pengujian secara menyeluruh. Namun, vaksinasi yang lambat tumpang tindih dengan lonjakan varian Delta yang penularannya lebih cepat.

Sebanyak 45 persen dari 52 juta penduduknya telah divaksin, setidaknya dengan dosis pertama, sementara 15 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksin lengkap per Minggu malam, berdasarkan data KDCA.

Korsel berencana untuk memvaksinasi lebih dari 70 persen warganya pada Septermber mendatang.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan dalam pertemuan dengan asisten senior, meskipun kekurangan vaksin, tujuan akan tercapai dengan memaksimalkan efisiensi pasokan yang tersedia.

KDCA melaporkan 1.492 kasus baru COVID-19 pada Minggu, sehingga total infeksi di Korsel menjadi 212.448 kasus dengan 2.125 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI