WHO Desak Pemerintah AS Ungkap Bukti Asal-usul Virus Corona

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 12:29 WIB
WHO Desak Pemerintah AS Ungkap Bukti Asal-usul Virus Corona
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ahli virologi, Marion Koopmans, yang melakukan kunjungan lapangan WHO ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa kecil kemungkinan virus itu berasal dari laboratorium.

Ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut asal-usul virus corona, yang membebani hubungan AS-China.

Koopmans mengatakan bahwa jika AS memiliki informasi, mereka harus membaginya dengan komunitas global.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

"Jika ada pihak intelejen yang mengatakan sesuatu yang tidak kami identifikasi, tolong bagikan itu kepada kam (WHO). Saya sudah mengatakan itu selama satu tahun belakangan," kata Koopmans seperti dilansir dari BBC News.

Baca Juga: Geger! Diduga Perawat Jakarta Utara Suntik Vaksin COVID-19 Kosong di Sekolah Kristen IPEKA

Koopmans mengatakan, bahwa jika memang ada bukti terkait asal-usul virus corona, ia meminta pemerintah Amerika untuk membagikannya. Dengan begitu, WHO bisa menindaklanjutinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah laporan oleh anggota Kongres dari Partai Republik AS mengatakan “banyak bukti” yang menunjukkan virus yang menyebabkan pandemi COVID-19 bocor dari fasilitas penelitian China. Badan intelijen Amerika Serikat (AS) belum sampai pada kesimpulan seperti itu.

Laporan itu, yang dirilis pada Senin (2/8/2021), juga mengutip “banyak bukti” bahwa para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (WIV) – dibantu oleh para ahli AS dan dana pemerintah China dan AS – bekerja untuk memodifikasi virus corona untuk menjangkiti manusia, dan manipulasi semacam itu boleh jadi ditutup-tutupi.

 Mike McCaul, anggota DPR tertinggi dari Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR, merilis laporan oleh staf panel Partai Republik itu. Ia mendesak penyelidikan bipartisan tentang asal-usul pandemi virus corona COVID-19 yang telah menewaskan 4,4 juta orang di seluruh dunia.

China membantah virus corona yang dimodifikasi secara genetik bocor dari fasilitas di Wuhan, tempat kasus COVID-19 pertama terdeteksi pada 2019. Teori tersebut mengemuka, tetapi belum terbukti di antara sebagian ahli. Beijing juga membantah tuduhan menutup-nutupi.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Hapus Aturan Soal Vaksin Berbayar untuk Individu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI