Hits: Vaksinasi Gotong Royong Berbayar Individu Dihapus, dan China Tes 11 Juta Warga

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 10:34 WIB
Hits: Vaksinasi Gotong Royong Berbayar Individu Dihapus, dan China Tes 11 Juta Warga
Ilustrasi Vaksin dan Nakes
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah mendapat banyak kritik, vaksinasi gotong royong berbayar individu akhirnya dihapuskan. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 

Sementara itu, pemerintah China, khususnya d kota Wuhan, berhasil melakukan tes Covid-19 pada 11 juta warga. Hal itu dilakukan setelah terjadi peningkatan kasus virus corona di wilayah tersebut. Dua berita tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya, 

1. Kabar Baik, Vaksinasi Gotong Royong Berbayar Individu Dihapuskan

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Riau (Riau Online)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Riau (Riau Online)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin resmi menghapus ketentuan pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong berbayar individu. Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga: Luhut Klaim Pemerintah Terus Gencarkan Testing Covid-19

Permekes tersebut ditandatangani pada tanggal 28 Juli 2021. Seperti diketahui, aturan tersebut merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 yang memuat aturan mengenai vaksinasi individu berbayar melalui skema Vaksinasi Gotong Royong.

Baca selengkapnya

2. Usai Kasus Meningkat, China Rampung Gelar Tes Covid-19 11 Juta Orang Dalam Lima Hari

Ilustrasi tes Covid-19. (Dok: ELements Envanto)
Ilustrasi tes Covid-19. (Dok: ELements Envanto)

Otoritas kesehatan di kota Wuhanm Cina mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan tes Covid-19 pada lebih dari 11 juta orang pada Minggu lalu.

Seperti diketahui, tes massal tersebut dilakukan setelah meningkatnya kasus lebih dari setahun setelah virus corona pertama kali muncul di sana.

Baca Juga: Galang Donasi buat Mahasiswa Unsri Terdampak COVID 19, Bisa Donasi Mulai Rp 10.000

Baca selengkapnya

3. Update Covid-19 Global: 404 Kasus Positif Ditemukan dalam Klaster Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo. (Pixabay)
Olimpiade Tokyo. (Pixabay)

Dalam 24 jam terakhir, masih ditemukan kasus positif baru Covid-19 di dunia. Update Covid-19 global berdasarkan worldometers.info, tercatat ada sebanyak 565.749 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Begitu pula dengan angka kematian yang bertambah 8.901 jiwa dalam satu hari. Akumulasi kasus Covid-19 secara global per Minggu (8/8/2021) pukul 07.00 WIB tercatat 202,92 juta dengan kematian lebih dari 4,29 juta jiwa.

Meski begitu, kondisi pandemi Covid-19 tak lagi menunda perhelatan olimpiade Tokyo 2020. Telah digelar sejak 23 Juli 2021, ajang olahraga terbesar dunia itu akan sampai pada upacara penutupan hari ini, Minggu (8/8).

Baca selengkapnya

4. Bau Badan Ternyata Dapat Menunjukkan Status Kesehatan Anda

Ilustrasi bau badan. (Shutterstock)
Ilustrasi bau badan. (Shutterstock)

Bau badan tak hanya membuat Anda kehilangan kepercayaan diri. Lebih penting dari itu, bau badan ternyata bisa jadi petunjuk mengenai status kesehatan Anda.

Ya, setiap bagian dari tubuh Anda memiliki aroma khasnya masing-masing. Ketika aroma tubuh berubah atau menjadi lebih berbau daripada biasanya, maka Anda harus waspada. Siapa tahu ada infeksi atau penyakit tertentu yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Baca selengkapnya

5. Fauci Prediksi Apa yang Akan Terjadi Jika Orang Belum Divaksin Terinfeksi Varian Delta

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

Virus corona varian delta dikhawatirkan masih akan bermutasi dan memunculkan virus corona varian baru yang bisa memengaruhi efektivitas vaksin. 

Ahli penyakit menular dari Amerika Serikat dr. Anthony Fauci memperingatkan hal tersebut dan manegtakan varian baru yang lebih membahayakan bisa saja muncul jika membiarkan varian delta beredar secara bebas terutama di kelompok yang tidak divaksinasi.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI