Pasien Covid-19 dengan Diabetes Lebih Berisiko Alami Infeksi Jamur Hitam

Senin, 09 Agustus 2021 | 07:25 WIB
Pasien Covid-19 dengan Diabetes Lebih Berisiko Alami Infeksi Jamur Hitam
Ilustrasi diabetes, pasien diabetes [Dok.pixabay/stevepb]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria usia 44 tahun mengembangkan infeksi jamur hitam dari mata kanannya ke bawah dan bibir bagian atas. Mulanya, pria itu mengeluhkan kondisi penglihatannya menurunkan setelah didiagnosis positif virus corona Covid-19.

Pada 10 hari sebelumnya, pria itu sudah melakukan pengobatan dengan oksigen tambahan, antibiotik intravena, dan kortikosteroid karena pneumonia sedang akibat virus corona Covid-19.

Dokter pun menetapkan pria asal India itu menderita diabetes, karena kadar gula darahnya tinggi. Pada proses pemeriksaan, konsentrasi gula darahnya adalah 298mg/dL sangat jauh di atas 140mg/dL normal atau di bawahnya.

Hasil penyelidikan laboratorium mengungkapkan pria itu memiliki hemoglobin terglikasi A1c sebesar 9,8 persen. Sedangkan, kadar normalnya adalah antara 4-5,6 persen. Selain itu, tekanan darahnya 118/82mmHg, denyut nadi 84 kali per menit, dan suhu tubuh 37 derajat celcius.

Baca Juga: 12 Gejala Jamur Hitam Mucormycosis yang Menginfeksi Pasien Covid-19

Dalam jurnal The Lancet, petugas medis menunjukkan bahwa pasien memiliki exophthalmos (bola mata menonjol), ophthalmoplegia (otot mata yang lemah), dan chemosis (iritasi mata) pada mata kiri.

Ilustrasi pasien infeksi jamur hita, virus corona Covid-19 (Unsplash)
Ilustrasi pasien infeksi jamur hita, virus corona Covid-19 (Unsplash)

"Bersamaan dengan itu gambaran klinis dan temuan radiologis menunjukkan infeksi jamur hitam atau mucormycosis," kata petugas medis dikutip dari Express.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan mucormycosis yang sebelumnya disebut zygomycosis adalah infeksi jamur serius yang disebabkan oleh sekelompok jamur mucormycetes.

Jamur ini bisa hidup di lingkungan apapun. Tapi, infeksi jamur ini lebih berisiko menyerang orang yang memiliki masalah kesehatan atau mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan kuman serta penyakit.

"Jamur ini paling sering menginfeksi sinus atau paru-paru setelah menghirup spora jamur dari udara. Infeksi jamur ini juga bisa menginfeksi kulut setelah luka, luka bakar dan jenis cedera kulit lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Peneliti Australia: Biji Jintan Hitam Bisa Obati Pasien Virus Corona Covid-19

Tim medis di rumah sakit India mencurigai Rhizopus arrhizus, sejenis jamur yang dapat menyebabkan mucormycosis. Mucormycosis kulit dapat menyerupai lepuh atau bisul, dan area yang terinfeksi dapat berubah menjadi hitam.

Indikasi lain dari mucormycosis meliputi, nyeri, kehangatan, kemerahan berlebihan, atau pembengkakan di sekitar luka. Tanda-tanda mucormycosis rhinocerebral (sinus dan otak) dapat mencakup lesi hitam pada batang hidung atau bagian atas dalam mulut.

Infeksi jamur ini mungkin juga menyebabkan pembengkakan pada satu sisi wajah, sakit kepala, hidung tersumbat atau sinus, dan demam. CDC menetapkan bahwa kondisi ini lebih umum terjadi pada penderita diabetes, terutama orang yang menderita ketoasidosis diabetikum.

NHS menjelaskan bahwa diabetic ketoacidosis (DKA) adalah masalah serius yang bisa terjadi pada penderita diabetes, bila tubuh mereka mulai kehabisan insulin.

Ketika ini terjadi, zat berbahaya yang disebut keton menumpuk di dalam tubuh dan bisa mengancam jiwa. Ketoasidosis diabetik dapat mempengaruhi seseorang yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI