Ahli Khawatir Munculnya Gabungan Varian Virus Corona, Ini Risikonya

Senin, 09 Agustus 2021 | 07:14 WIB
Ahli Khawatir Munculnya Gabungan Varian Virus Corona, Ini Risikonya
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan pemerintah Inggris memperingatkan bahwa mutasi virus corona Covid-19 yang menyebabkan penyakit parah bisa terjadi ketika gabungan dua varian virus corona menginfeksi satu orang.

Saat ini, para ahli mengaku lebih khawatir dengan munculnya varian virus corona yang berbahaya, sehingga semakin memperpanjang masa pandemi virus corona Covid-19.

Ada dua varian virus corona yang telah menyebabkan kekacauan secara global sampai menunda masa pembatasan sosial, yakni varian virus corona Alpha dan varian Delta.

"Sebuah varian virus corona yang menyebabakan penyakit yang lebih parah bisa muncul melalui rekombinasi, di mana varian ini terbentuk dari orang yang terinfeksi dua varian virus corona berbeda atau memperoleh materi genetik lain dari suatu varian virus corona," kata para ilmuwan dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Peneliti Australia: Biji Jintan Hitam Bisa Obati Pasien Virus Corona Covid-19

Saat ini, vaksin Covid-19 kemungkinan besar akan terus memberikan perlindungan terhadap penyakit serius akibat varian virus corona Covid-19 tersebut.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Tapi, tidak ada vaksin Covid-19 yang memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap virus corona. Para ilmuwan mengatakan masih ada peningkatan morbiditas dan mortalitas dari varian virus corona semacam itu.

Para ahli pun mengkhawatirkan pandemi virus corona Covid-19 akan lebih buruk ketika awal musim gugur. Apalagi, Kesehatan Masyarakat Inggris melaporkan vaksin Covid-19 sekarang ini kiurang efektif melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Kolombia.

Secara ilmiah, varian virus corona Kolombia disebut sebagai B.1.621. Minggu lalu, PHE mengategorikan varian virus corona Kolombia ini sebagai varian dalam penyelidikan.

"Ada bukti laboratorium awal yang menunjukkan bahwa antibodi setelah vaksinasi maupun infeksi sebelumnya kurang efektif melindungi diri dari infeksi virus corona B.1.621," kata PHE.

Baca Juga: CDC: Orang yang Tidak Vaksinasi Penuh 2 Kali Lebih Berisiko Infeksi Ulang!

Karena, varian virus corona Kolombia itu memiliki mutasi perhatian yang ditemukan pada varian Beta dari Afrika Selatan, varian Alpha dari Inggris dan varian Gamma dari Brasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI