Tidak hanya sinus, otak dan saluran pencernaan, jamur hitam juga menyerang kulit manusia. Adapun gejala jamur hitam menginfeksi kulit ciri-cirinya adalah:
- muncul lecet atau bisul tanpa sebab yang jelas
- area yang terinfeksi menjadi kehitaman
- muncul kemerahan dan bengkak dengan rasa sakit
Jika tanda-tanda tersebut muncul, terutama pada pasien pasca-Covid-19 segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Perlu diingat bahwa mendiagnosa dan mengkonsumsi obat tanpa anjuran dokter bisa berakibat fatal.

Bahaya Jamur Hitam atau Mucormycosis
Laporan BBC oleh koresponden Soutik Biswas menyebutkan seorang dokter bedah di Mumbai, India menemukan infeksi langka ini saat akan mengoperasi seorang perempuan 25 tahun yang baru saja sembuh dari Covid-19.
Otoritas kesehatan ini juga mengumumkan penyakit jamur hitam sebagai epidemi setelah banyaknya temuan kasus ini pada pasien pasca-Covid-19. Mucormycosis memang lebih mudah menyerang pada kelompok dengan sistem imun lemah, seperti orang tua dan penyintas dengan komorbid.
Jamur hitam yang menginfeksi pasien Covid-19 bisa berkembang biak di daun, tanah, kompos, dan kotoran. Jamur hitam akan menginfeksi tubuh lewat jalur pernapasan. Penyakit ini menyerang beberapa bagian tubuh antara lain rhinocerebral (sinus dan otak), paru-paru, saluran pencernaan, dan kulit.
Kendati demikian, otoritas kesehatan India belum bisa mengidentifikasi secara pasti penyebab angka infeksi mucromycosis yang tinggi di negaranya.
Namun banyak kasus infeksi jamur hitam ini terlambat ditangani dan berakibat fatal bagi pasien. Beberapa kasus ditemukan pasien kehilangan pengelihatan atau harus dioperasi.
Itulah penjelasan tentang gejala jamur hitam atau mucormycosis yang dapat menginfeksi sinus, otak, saluran pencernaan dan kulit. Pasien covid-19 perlu lebih berhati-hati lagi.
Baca Juga: Penyakit Jamur Hitam, Merebak di India dan Pernah Ada di Indonesia
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni