Mengapa Asam Urat Lebih Sering Dialami Pria Ketimbang Wanita? Ini Alasannya

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Sabtu, 07 Agustus 2021 | 16:30 WIB
Mengapa Asam Urat Lebih Sering Dialami Pria Ketimbang Wanita? Ini Alasannya
Ilustrasi Asam Urat. (Unsplash @imani_bht)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gout atau asam urat merupakan bentuk umum dari radang sendi. Asam urat terjadi ketika peningkatan kadar asam urat dalam darah membentuk kristal di sendi dan jaringan di sekitarnya.

Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal lalu keluar bersama urine. Tetapi terkadang tubuh Anda menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal Anda mengeluarkan terlalu sedikit asam urat.

Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya. Inilah yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

Dikutip dari WebMD, area paling sering timbul nyeri sendi akibat asam urat termasuk jempol kaki, lutut, siku, dan pergelangan maupun bahu. Biasanya serangan nyeri sering dimulai pada malam hari.

Baca Juga: 6 Makanan Pantangan Asam Urat yang Wajib Dijauhi: Steak Hingga Seafood

Tubuh akan menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan dalam tubuh maupun makanan. Dalam jumlah yang berlebihan, purin justru akan menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam darah.

Ilustrasi radang sendi, asam urat, nyeri sendi. (Shutterstock)
Ilustrasi radang sendi, asam urat, nyeri sendi. (Shutterstock)

Karena itu, membatasi makanan tinggi zat purin dapat membantu mencegah tingginya kadar asam urat. Makanan tinggi purin antara lain termasuk daging merah, jeroan, kepiting, bebek, kerang dan semua makanan serta minuman yang mengandung alkohol.

Dibanding wanita, asam urat lebih sering terjadi pada pria. Hal ini disebabkan terutama karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.

Pria bisa tiga kali lebih mungkin terkena daripada wanita karena memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi hampir sepanjang hidup mereka.

Selain kadar asam urat yang lebih tinggi, pria tidak memiliki kadar hormon estrogen yang cukup tinggi.

Baca Juga: Riset Virus Corona Covid-19: Ternyata Hormon Estrogen Wanita Tingkatkan Kekebalan

Hal itu membuat asam urat pada pria lebih sulit dikeluarkan melalui urine, sehingga kadar asam urat dalam darah pun bisa menjadi tinggi.

Namun bukan berarti wanita terbebas dari asam urat, saat sudah menopause wanita juga bisa terkena.

Pada wanita yang belum menopause, kadar hormon estrogen dalam darah masih cukup tinggi jadi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urine. Karenanya, kadar asam urat wanita saat belum menopause pada umumnya normal.

Namun, setelah menopause, kadar asam urat wanita mendekati pria. Pria lebih mungkin untuk mengembangkan asam urat lebih awal, biasanya antara usia 30 dan 50. Sedangkan wanita umumnya mengembangkan tanda dan gejala setelah menopause.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI