Suara.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengingatkan pasien Covid-19 tidak memaksa diri menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah jika tidak memungkinkan.
Sayangnya, tidak banyak yang tahu, kriteria pasien Covid-19 yang dilarang Isoman. Lalu apa saja kriterianya.
Nadia mengatakan, bahwa salah salah satunya jika pasien Covid-19 tinggal bersama orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti anak bayi, orang dengan penyakit penyerta, dan lansia.
"Jangan dipaksakan isolasi mandiri di rumah, karena kluster keluarga sangat cepat menyebar, apalagi dengan adanya varian delta," ujar Nadia dalam acara diskusi bersama Redoxon, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga: Percepat Vaksinasi di DIY, Ambarrukmo Group Sasar 1.000 Orang Vaksin Gratis
Varian delta, adalah salah satu varian baru penyebab sakit Covid-19 yang menyebar lebih cepat 5 hingga 6 kali lipat dari varian sebelumnya.
Ia menambahkan, pasien Covid-19 juga sebaiknya tidak melakukan isoman jika tidak memiliki ruangan yang mumpuni di rumah, yang bisa berpisah dengan anggota lain. Sehingga disarankan pergi ke lokasi isolasi terpusat yang sudah disedikan pemerintah setempat.
Meski Nadia menyadari banyak pasien Covid-19 yang enggan pergi ke lokasi isolasi terpusat, dengan alasan enggan berpisah dari keluarga. Padahal dengan situasi yang tidak memungkinkan isoman di rumah bisa membahayakan orang sekitar.
"Tubuh memang bisa melawan virus dengan sendirinya kalau sistem kekebalan tubuhnya kuat, tapi kita harus jaga jangan sampai menulari orang sekitar," tutur Nadia.
Terkhusus pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti sakit jantung, diabetes, hipertensi dan gangguan ginjal, Nadia juga menyarankan untuk pergi ke lokasi isolasi terpusat, guna mendapatkan pemantauan dan tindakan cepat tenaga medis.
Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, Ratusan Hotel dan Restoran di Jawa Barat Tutup Permanen
Ini perlu dilakukan, mengingat orang dengan komorbid berisiko tinggi mengalami perburukan, seperti sesak napas hingga kritis jika tidak segera mendapatkan tindakan medis.
"Apalagi kita berhadapan dengan virus varian baru. Jadi sebelum sesak bertambah berat harus dibawa ke rumah sakit," pungkas dr. Nadia.