Amerika Serikat dan China Saling Tuding Soal Asal-usul Virus Corona

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 07 Agustus 2021 | 06:55 WIB
Amerika Serikat dan China Saling Tuding Soal Asal-usul Virus Corona
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat dan media China mulai menyuarakan apa yang disebut oleh media Barat sebagai "teori konspirasi aneh" yang menghubungkan asal-usul virus virus corona (Covid-19) dengan laboratorium militer AS di Maryland.

Penargetan China terhadap AS atas asal usul penyakit yang telah menewaskan lebih dari 4,2 juta orang secara global itu terjadi pada saat Beijing menghadapi pertanyaan sulit atas kemungkinan kebocoran virus dari laboratorium di Wuhan, kota China tempat infeksi virus itu. pertama kali dilaporkan pada Desember 2019.

Selama beberapa minggu terakhir, para pejabat dan media China telah menggunakan teori bahwa militer AS dapat dikaitkan dengan wabah tersebut.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh anggota parlemen Partai Republik di AS mengatakan ada bukti bahwa virus itu bocor dari fasilitas penelitian Wuhan, tempat para ilmuwan bekerja untuk memodifikasi virus corona untuk menginfeksi manusia. Penyelidik AS belum memvalidasi temuan tersebut.

Institut Virologi Wuhan. (Dok: Globat Times)
Institut Virologi Wuhan. (Dok: Globat Times)

China telah membantah melakukan kesalahan atau menutup-nutupi tetapi menolak apa yang disebut banyak orang sebagai fase kedua penyelidikan ke laboratorium Wuhan.

Seperti diketahui, pada pase pertama tidak menemukan bukti yang menguatkan teori kebocoran laboratorium setelah tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi fasilitas Wuhan awal tahun ini.

Dalam latar belakang inilah teori China yang menimbulkan kecurigaan terhadap AS mulai sering muncul di media yang dikelola pemerintah.

Laporan China yang mempromosikan teori ini menyerukan penyelidikan internasional ke Fort Detrick, fasilitas militer AS di Maryland yang melakukan penelitian tentang penyakit menular, dan mengatakan laboratorium itu ditutup sementara pada 2019 setelah inspeksi peraturan.

Pembenaran bahwa masalah infrastruktur dan dekontaminasi air limbah mendorong penutupan tidak cukup meyakinkan, teori tersebut menyimpulkan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kesembuhan Kasus Covid-19 di Kutai Kartanegara Tertinggi di Kaltim

“Mengenai pekerjaan penelusuran asal, Kementerian Luar Negeri China baru-baru ini mengatakan AS harus memulai dengan empat hal, termasuk menerbitkan dan memeriksa data kasus-kasus awal, mengundang pakar WHO untuk menyelidiki Fort Detrick dan 200 lebih Biolab di luar negeri, mengundang WHO para ahli untuk menyelidiki University of North Carolina dan merilis data mengenai atlet militer Amerika yang sakit yang menghadiri pertandingan militer dunia di Wuhan," sebuah laporan di Global Times yang dikelola pemerintah mengatakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI