Suara.com - Seorang wanita asal AS mengaku bibirnya menjadi hitam dan kuning setelah mengonsumsi obat jerawat yang memicu efek samping langka ketika ia berjuang melawan virus corona Covid-19.
Wanita yang dikenal sebagai Avery ini mengunggah kondisinya dalam video TikTok sambil mengaku kalau perawatan yang dijalaninya bisa menyebabkan kulit kering dan bersisik. Bahkan, kondisinya semakin buruk akibat virus corona Covid-19.
Avery mengatakan kandungan vitamin A isotretinoin dalam obat jerawatnya itu telah menutupi sebaceous kulit. Kelenjar dalam kulit ini berkaitan dengan perkembangan jerawat yang parah bila tersumbat.
Kemudian, ia menunjukkan kondisi bibirnya yang menghitam dan membengkak setelah terinfeksi virus corona Covid-19 varian Delta dalam video TikToknya.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 vs RSV, Kenali Perbedaan Gejalanya!
Ia menceritakan pengobatan jerawat yang dijalaninya telah membuat bibirnya kering dan pecah-pecah. Tapi, kondisi bibirnya semakin buruk ketika terinfeksi virus corona Covid-19 yang membuat bibirnya berkerak dan melepuh.
Saat itu, dokter mendiagnosisnya menderita impetigo, infeksi kulit karena bakteri Streptococcus. Namun, infeksi kulit itu semakin parah hingga membuat bibirnya menghitam.
Setelah itu, ia bergegas ke rumah sakit dan menjelaskan kondisinya. Kemudian, dokter mendiagnosisnya terinfeksi mucormycosis atau infeksi jamur hitam.
"Sebelum kondisi bibir saya seperti ini, saya sempat mengalami radang, infeksi sinus dan infeksi telinga yang menyakitkan akibat terinfeksi varian Delta. Kemudian, saya memperhatikan bibir saya mulai terpengaruh," kata Avery dikutip dari The Sun.
Ia mengatakan bahwa obat jerawat yang dikonsumsinya bersamaan ketika terinfeksi virus corona Covid-19 telah menyebabkan infeksi jamur langkah. Hal inilah yang mempengaruhi sinus, otak dan paru-parunya.
Baca Juga: Ahli: Varian Virus Corona Covid-19 Bisa 600 Kali Lipat Lebih Menular!
Sebelumnya, India telah melaporkan banyak kasus infeksi jamur langka yang dipicu oleh varian Delta. Kondisi langka ini disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai mucromycetes, yang bisa membunuh orang dengan sistem kekebalan lemah.
Mucormycosis menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas. Prof David Denning dari Global Action Fund for Fungal Infection (GAFFI) dan University of Manchester, mengatakan organ tubuh yang paling berisiko terinfeksi jamur hitam ini termasuk sinus dan hidung.
Tapi, infeksi jamur hitam ini juga bisa menyebar di bagian belakang mata atau hidung, lalu maju ke salah satu atau kedua pipi. Pada kasus belakangan, jamur hitam ini juga bisa mempengaruhi otak secara langsung.
"Organ lain yang paling sering terkena adalah paru-paru, yang bisa menyebabkan pneumonia serius dan menyerang pembuluh darah hingga menyebabkan batuk darah," jelasnya.