Suara.com - Diabetes tipe 2 terjadi ketika hormon insulin yang mengatur jumlah gula darah dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, sehingga kadar gula darah meningkat.
Padahal, kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan serangkaian masalah kesehatan yang sering menjadi gejala pertama diabetes tipe 2. Sehingga, mengenali gejala diabetes adalah kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Diet dan perbanyak konsumsi buah-buahan adalah cara untuk mengatur kadar gula darah tetap terkontrol. Tapi, Doctor Sarah Brewer, bekerja sama dengan pakar diabetes CuraLife, mengatakan waktu makan juga berperan penting dalam mengendalikan gula darah penderita diabetes tipe 2.
"Anda harus berusaha makan pada waktu yang sama setiap hari. Jadi, Cobalah untuk tetap makan pada waktu yang sama setiap hari," kata Doctor Sarah Brewer dikutip dari Express.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Ini 5 Penyakit yang Berisiko Serang Anak-Anak
Sarah juga mengatakan makan sedikit dan lebih sering di siang hari mungkin lebih baik daripada makan 3 kali sehari dalam jumlah besar. Tapi, ikuti juga saran dokter Anda yang memberikan obat minum.
![Ilustrasi makan (Pexels/Helena Lopes)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/08/24901-ilustrasi-makan-bareng-keluarga-pexelshelena-lopes.jpg)
Karena, makan yang dikonsumsi bisa bertindak sebagai sinyal yang kuat untuk sistem regulasi internal tubuh Anda. Pada orang tanpa diabetes tipe 2, penelitian terbaru menunjukkan bahwa frekuensi makan yang tinggi atau 6 kali sehari meningkatkan risiko diabetes, dibandingkan dengan frekuensi makan 1 sampai 2 kali sehari.
"Hal ini mungkin terkait dengan efek menguntungkan dari puasa dalam mengurangi kadar kolesterol, peradangan, meningkatkan pemecahan sel yang rusak dan efek pada bakteri usus serta stres," jelasnya.
Tapi, Anda juga harus menghindari jeda waktu makan yang terlalu lama untuk menjaga kadar glukosa darah ketika menderita diabetes tipe 2.
Meski begitu, beberapa orang mungkin perlu makan setiap 3 hingga 4 jam dan kebanyakan penderita diabetes tidak boleh makan lebih dari 5 atau 6 jam di antara waktu makan.
Baca Juga: Alert! Virus Corona Varian Lambda Disebut Kebal terhadap Vaksin
"Sebagian aturan ini juga tergantung pada jenis obat yang Anda pakai. Jadi, ikuti saran dokter Anda," kata Sarah.
Secara umum, menghindari konsumsi makanan dalam jumlah besar jauh lebih baik. Karena, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan dalam jumlah besar semakin meningkatkan kadar glukosa darah, sehingga semakin tinggi risiko Anda menderita penyakit kardiovaskular.
Sara juga menyarankan untuk memeriksa label makanan yang dibeli karena beberapa mengandung lebih banyak gula, seperti sereal.
Cara ini untuk membantu Anda mengidentifikasi penyebab terbaik dan terburuk untuk kontrol gula darah, sehingga Anda mengaku pada indeks glikemik (GI).
GI adalah sistem penilaian untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Hal ini untuk menunjukkan seberapa cepat setiap makanan mempengaruhi kadar gula darah (glukosa) Anda ketika dikonsumsi.