Suara.com - Rambut rontok mungkin bukan termasuk masalah kesehatan serius, tapi cukup mengganggu penampilanjika berpotensi menyebabkan kebotakan. Kerontokan rambut atau alopecia androgenik ini bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Tapi, kebotakan akibat rambut rontok paling sering terjadi pada pria. Walaupun, beberapa wanita juga bisa mengalami kebotakan pola akibat rambut rontok.
Dalam kedua kasus itu, genetikan memainkan peran paling signifikan. Tetapi, beberapa aktivitas juga bisa berkontribusi pada rambut rontok yang menyebabkan kebotakan.
Contohnya dilansir dari Express, kebiasaan memakai topi mungkin berkontribusi pada kebotakan. Sebenarnya, hubungan antara kebiasaan memakai topi dan kerontokan rambut belum terbukti.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Ini 5 Penyakit yang Berisiko Serang Anak-Anak
Tapi, orang-orang mungkin berpikir pakai topi bisa memberi perlindungan bagi mereka yang berisiko mengalami kerontokan rambut. Sehingga, topi bisa menyamarkan atau menyembunyikan kebotakannya. Hal ini berkesan bahwa kebiasaan dan masalah rambut rontok saling berhubungan.
Pada kenyataannya, para ahli tidak yakin bahwa kebiasaan memakai topi berkontribusi sebagai penyebab alopecia androgenik atau rambut rontok.
Dr Hayley Goldbach, seorang dokter kulit di UCLA Health, mengatakan itu bukan kekhawatiran yang nyata.
Para ahli sepakat bahwa tekanan yang konsisten pada kepala bisa menarik rambut keluar. Kebiasaan mengucir rambut, memakai jepit atau mengepang rambut justru bisa menyebabkan kerontokan rambut.
Dalam hal ini, memakai topi ketat yang menarik rambut ke belakangbisa mengeluarkan folikel dari kulit kepala.
Baca Juga: Studi: Anak-Anak Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Tak Lebih dari 6 Hari
Tapi, efek dari pemakaian topi yang ketat dan mengepang rambut bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Indikator utama kemungkinan seseorang mengembangkan alopecia androgenik terletak pada keluarga mereka.
Genetika salah satu prediktor garis rambut seseorang dan gen kerontokan rambut terjadi dengan cara tertentu.
Manusia memiliki dua kromosom, baik dua dari varietas X atau satu X dan satu Y. Pola kebotakan adalah gen yang berada pada kromosom X dan diturunkan melalui ibu, yang mendapatkan salah satu kromosomnya dari ayahnya.
Pada wanita, kromosom ini resesif dan lebih dominan pada pria. Artinya, pria yang memiliki kromosom X lebih berisiko mengalami kebotakan.
Pria dengan satu kromosom dari ibu memiliki peluang 66 persen untuk mengalami kebotakan. Sedangkan, wanita yang memiliki dua kromosom X lebih berisiko mengalami kerontokan rambut.