Ini Sebab Angka Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Relatif Rendah

Kamis, 05 Agustus 2021 | 12:25 WIB
Ini Sebab Angka Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Relatif Rendah
Ilustrasi ibu menyusui. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Khasiat Air Susu Ibu atau ASI tak bisa diragukan lagi. Namun kenyataannya, pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya ternyata belum menjadi kebiasaan yang rutin.

Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Ir. Agustina Erni, M.Sc., menyampaikan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan ASI minimal selama enam bulan pertama kehidupannya.

"Tapi ternyata pemberian ASI belum sepenuhnya menjadi budaya dan gaya hidup para ibu di Indonesia. Ini yang menarik saya kira," kata Agustina dalam webinar Kemen PPPA, Kamis (5/8/2021).

Ilustrasi menyusui. (Elements Envato)
Ilustrasi menyusui. (Elements Envato)

Berdasarkan data profil kesehatan pada 2018, lanjut Agustina, secara nasional cakupan ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 65,16 persen atau masih jauh dari target. 

Baca Juga: Ini Cara Aman Berikan ASI Saat Ibu-Anak Terpapar Covid-19

"Ada lagi menurut data profil kesehatan yang lain, bayi yang memperoleh ASI eksklusif di Indonesia itu masih di bawah 50 persen. Artinya lebih dari setengah anak Indonesia tidak memperoleh hak untuk mendapatkan ASI eksklusif," imbuhnya.

Temuan tersebut menambah pekerjaan rumah pemerintah untuk terus mendorong dan mendukung para ibu menyusui dapat memberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupan bayinya. Jika memungkinkan, pemberian ASI bahkan lebih baik dilanjutkan hingga usia anak 24 bulan.

Meskipun menyusui jadi suatu proses yang alami, tapi dalam pemberiannya memang tidak terlalu mudah. Menurut Agustina, masih banyak ibu mengeluh ASI-nya tidak keluar dengan baik, atau sulit bagi waktu bagi ibu pekerja. Tantangan tersebut sebenarnya bukan hanya menjadi tugas para ibu.

"Kesuksesan memberikan ASI eksklusif tidak hanya ditentukan oleh ibu sendiri. Namun juga lingkungan di sekitarnya, dukungan dari suami, keluarga, lingkungan dari tempat kerja, itu mutlak dibutuhkan agar ibu tetap bisa menyusui dengan nyaman," ucapnya.

Terutama dukungan dari suami, Agustina mencontohkan, bisa dilakukan dengan membantu ibu memperhatikan asupan ASI yang dikonsumsi anak. Selain itu juga bisa mencarikan informasi seputar ASI bahkan juga berikan perhatian dengan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Ini Hal yang Harus Dilakukan Busui Positif Covid-19 Terkait Konsumsi Obat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI