WHO Minta Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Ditunda hingga September 2021, Apa Alasannya?

Kamis, 05 Agustus 2021 | 08:49 WIB
WHO Minta Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Ditunda hingga September 2021, Apa Alasannya?
Ilustrasi suntikan booster vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menekankan suntikan booster vaksin Covid-19 sebaiknya ditunda.

Imbauan WHO soal penundaan suntikan booster vaksin Covid-19, karena masih banyak negara lain yang kekurangan dosis dan belum memberikan suntikan vaksin pertama kepada warganya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sains belum membuktikan apakah suntikan penguat akan efektif dalam mencegah penyebaran virus corona.

Badan kesehatan PBB juga telah berulang kali menyerukan negara-negara kaya untuk berbuat lebih banyak dalam membantu meningkatkan akses vaksin di negara berkembang.

Baca Juga: Studi: Orang yang Vaksinasi Berisiko Kecil Kena Covid-19

Tedros mengingatkan target WHO untuk memastikan, 10 persen dari populasi setiap negara telah disuntik vaksin Covid-19.

“Oleh karena itu, WHO menyerukan moratorium (penundaan) booster hingga setidaknya akhir September untuk memungkinkan setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara untuk divaksinasi,” kata Tedros, dikutip dari Fox News.

Beberapa negara telah mulai menggunakan atau mulai menimbang kebutuhan akan dosis booster.

Jerman mengatakan bahwa pada September akan mulai menawarkan vaksin booster kepada orang-orang yang rentan.

Uni Emirat Arab juga akan mulai memberikan suntikan booster untuk semua orang yang vaksinasi lengkap yang dianggap berisiko tinggi.

Baca Juga: Alami Gejala Long Covid-19 Meski Sudah Sembuh, Bolehkah Divaksinasi?

Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin virus corona, memulai kampanye untuk memberikan dosis booster kepada orang berusia di atas 60 tahun di negara itu.

Amerika Serikat pada Juli menandatangani kesepakatan dengan Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech untuk membeli 200 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi anak serta kemungkinan suntikan booster.

Termasuk juga Indonesia, telah mulai lakukan vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan sejak Juli lalu.

Pejabat WHO mengulangi seruan mereka agar melakukan solidaritas global untuk membantu memerangi pandemi virus corona dan mengimbau negara-negara kaya dan perusahaan untuk membantu.

"Kami membutuhkan kerja sama semua orang, terutama segelintir negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin global," kata Tedros, yang secara khusus menarik perhatian Kelompok 20 ekonomi besar yang berpengaruh.

“G-20 memiliki peran kepemimpinan yang vital sebagai negara produsen terbesar, konsumen terbesar, dan donor terbesar vaksin Covid-19," ucapnya.

Dia mendesak G-20, yang saat ini diketuai oleh Italia, untuk membuat komitmen konkret dalam mendukung target vaksinasi global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI