Rawat Pasien COVID-19, Tenaga Kesehatan Wajib Perhatikan Kesehatan Mental

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 05 Agustus 2021 | 05:10 WIB
Rawat Pasien COVID-19, Tenaga Kesehatan Wajib Perhatikan Kesehatan Mental
Ilustrasi tenaga kesehatan mengalami burnout karena masalah kesehatan mental. (Dok. Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan mental tenaga kesehatan wajib mendapat perhatian serius, di tengah meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang mendapat perawatan.

Menurut psikolog dari psikolog dari Universitas Indonesia Yudiana Ratnasari, penanganan pandemi COVID-19 tidak akan maksimal jika kesehatan mental tenaga kesehatan terganggu.

"Tanpa kesehatan mental yang baik susah bagi nakes berkontribusi secara maksimal. Penting untuk menjaga semangat mereka agar tetap siap fisik dan mental," ujar dalam media briefing bertema "Bergandeng Tangan, Menyelamatkan Nyawa: Cegah Sistem Kesehatan Kolaps, Perkuat Puskesmas" dipantau via daring di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan tenaga kesehatan yang terjun langsung menangani pasien COVID-19 tidak hanya khawatir terhadap kondisinya, tetapi juga khawatir membawa atau menularkan virus pada keluarganya maupun lingkungannya.

Baca Juga: Relawan Tracing COVID-19 Meninggal, Wali Kota Kediri: Selamat Jalan Pahlawan

Ilustrasi kesehatan jiwa. (Elements Envato)
Ilustrasi kesehatan jiwa. (Elements Envato)

Menurut dia, tekanan fisik dapat muncul karena banyaknya jumlah pasien yang harus ditangani.

Ia menambahkan, gejala psikologis juga dapat muncul dalam bentuk rasa takut terhadap penularan yang menimbulkan kecemasan.

Ia mengharapkan pihak keluarga tenaga kesehatan dan lingkungannya tetap dapat memberikan semangat untuk menjaga fisik dan mentalnya tetap baik.

"Itu merupakan recharge energi yang luar biasa tenaga kesehatan," ucapnya.

Ia pun mengapresiasikan sejumlah pihak yang memberikan layanan konseling bagi tenaga kesehatan agar mentalnya tetap terjaga dengan baik dalam menghadapi pandemi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Busui Makin Sulit Dibujuk Beri ASI Eksklusif, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan tim psikolog untuk pasien COVID-19, keluarga, masyarakat hingga tenaga kesehatan yang berpotensi mengalami gangguan psikologis selama pandemi COVID-19.

Kepala Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi UGM, Edilburga Wulan Saptandari mengatakan tim yang disiapkan terdiri dari para mahasiswa magister psikologi maupun psikolog dari UGM dan rekanan.

"Kami memiliki 55 psikolog internal dan nanti bisa melibatkan psikolog rekanan jika diperlukan," kata dia.

Menurut dia, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan bisa mengakibatkan gangguan psikologis, baik bagi pasien, keluarga, masyarakat hingga tenaga kesehatan sehingga memerlukan penanganan. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI