Pandemi Covid-19 Bikin Busui Makin Sulit Dibujuk Beri ASI Eksklusif, Ini Penyebabnya

Rabu, 04 Agustus 2021 | 20:30 WIB
Pandemi Covid-19 Bikin Busui Makin Sulit Dibujuk Beri ASI Eksklusif, Ini Penyebabnya
Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tapi mereka bilang bingung menerapkannya," imbuh dokter Ray.

Menurutnya, jika fasilitas kesehatan primer tidak memiliki pelayanan adenatal atau layanan ibu hamil dan menyusui secara telemedicine, berakibat 1,4 kali membebani kerja dokter dan bidan.

Padahal jika tidak ada pelatihan tenaga kesehatan atau protokol manajemen laktasi, yang terjadi 1,2 kali pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui akan terganggu atau bahkan gagal.

"Faktor ketiga, 42 persen juga mereka mengatakan tidak pernah ada ketersediaan informasi tentang menyusui yang aman selama masa pandemi di fasilitas kesehatan tempat mereka bertugas.

Keempat, 64 persen dari yang kerja di fasilitas pelayanan kesehatan primer tidak punya fasilitas khusus menyusui untuk pasien covid," paparnya.

Dokter Ray menyampaikan, pemerintah tidak bisa terus menerus mengabaikan hal tersebut. Bagaimanapun juga ASI eksklusif penting didapatkan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya.

HCC menekankan pentingnya layanan telemedicine yang menghubungkan nakes dengan ibu hamil dan menyusui. Selain memantau kesehatan ibu dan anak, akses telemedicine juga bisa menjadi sarana membasmi hoaks yang didapatkan ibu seputar menyusui selama masa pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI