PPNI Sebut Perawat Kelelahan, Jumlahnya Makin Berkurang Karena Sakit atau Wafat

Rabu, 04 Agustus 2021 | 13:20 WIB
PPNI Sebut Perawat Kelelahan, Jumlahnya Makin Berkurang Karena Sakit atau Wafat
Ilustrasi Covid-19 di Brazil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Dr. Harif Fadhillah, menyampaikan bahwa para perawat di rumah sakit telah kewalahan menangani pasien Covid-19 yang masih terus bertambah.

Lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, berdampak pula pada tingkat hunian pasien di rumah sakit.

Di sisi lain, banyak perawat yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga jumlah perawat yang aktif melayani pasien terus berkurang.

"Rumah sakit harus menambah ruang perawatan, UGD, ruang observasi yang biasanya dibawah 10 jadi di atas 30 (padahal) tenaga perawat tidak serta merta ditambah," kata Harif melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Ini Hal yang Harus Dilakukan Busui Positif Covid-19 Terkait Konsumsi Obat

Ia menambahlan, kehadiran virus corona varian Delta dan meningkatnya jumlah kematian tenaga kesehatan, sedikit banyak menambah kekhawatiran.

Tidak sedikit juga sesama perawat bahkan menangani rekan sendiri yang terpapar Covid-19, namun akhirnya wafat. 

"Ini tantangan tersendiri," ucapnya.

Harif meminta bantuan dari masyarakat agar meningkatkan ketaatan menjalankan protokol kesehatan agar jumlah kasus baru bisa dikendalikan.

Dia yakin, saat ini semua lapisan masyarakat sebenarnya sudah tahu hal tersebut. Hanya saja, bagaimana perlu kesadaran individu dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Baca Juga: Rawat 2.197 Pasien Positif Covid-19, BOR Wisma Atlet Kini 27 Persen

"Kembali ke diri sendiri, saya yakin setiap orang ingin sehat," ucap Harif.

Pada tahun kedua pandemi saat ini, dipastikan Harif bahwa tenaga kesehatan lebih siap dalam menghadapi wabah virus corona.

Terlebih semakin banyaknya informasi mengenai karakteristik Covid-19, cara pencegahan, dan peralatan seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

"Kalau saya melihat dan berbicara dengan teman-teman perawat di lapangan, tidak seperti di awal pandemi yang APD saja masih amat terbatas. Saat ini sudah terorientasi dalam kondisi pandemi, baik diri sendiri maupun keluarga," katanya.

Terkait cakupan vaksinasi tenaga kesehatan untuk dosis pertama dan kedua yang telah mencapai target, menurut Harif, hal itu menunjukkan bahwa kesadaran untuk melindungi diri di antara para nakes sangat tinggi. Dan vaksin dosis ketiga, dia menilai, secara umum dibutuhkan sebagai tambahan penguat diri. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI