Suara.com - Saat olahraga, selalu ada risiko untuk mengalami cedera. Jika sudah begitu, tentu saja Anda harus beristrirahat sejenak dari aktivitas olahraga. Namun, Anda tetap disarankan untuk melakukan aktivitas fisik ringan.
Dokter spesialis kesehatan olahraga dr. Angelica Anggunadi, SpKO mengingatkan untuk melakukan olahraga ringan guna menjaga daya tahan tubuh.
Menurut dr. Angelica, semakin tinggi intensitas olahraga maka risiko cidera semakin besar, dan begitupun sebaliknya.
"Kalau kita mau melakukan latihan yang aman, cukup melakukan gerakan ringan seperti berjalan, berlari, atau melompat," ujar dr. Angelica dalam acara peluncuran Anlene Actifit 3X Gold 5X, Selasa, (8/3/2021).
Baca Juga: Bulu Tangkis: Olahraga Lintas Kelas Sosial dan Identitas Bangsa
Ia juga menjelaskan agar olahraga aman dari cedera, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, salah satunya memperhatikan keluhan di bagian pinggang hingga bawah tubuh, dan area lainnya yang merasakan keluhan.
"Perhatikan apa keluhan dirasakan memberat atau semakin terasa saat melakukan latihan-latihan tersebut," ungkapnya.
Jika ada bagian tubuh yang nyeri dan tidak nyaman, dr. Angelica mengingatkan untuk tidak menggunakan bagian tersebut untuk berolahraga atau melakukan gerakan.
Dan bagi Anda yang yang memiliki penyakit metabolik seperti darah tinggi, kencing manis, kelebihan kolesterol, stroke, dan masalah jantung, dr. Angelica menyarankan untuk mengonsultasikan semua kondisi ini kepada dokter sebelum memulai latihan. Tujuannya, untuk memastikan latihan yang dilakukan tidak memperburuk kondisi atau masalah kesehatan yang ada.
Terakhir, ia menyarankan untuk melakukan teknik atau gerakan olahraga dengan benar untuk meminimalisir risiko cedera, seperti mengetahui cara mendaratkan kaki dengan baik saat lakukan gerakan melompat.
Baca Juga: 5 Cabang Olahraga Unik yang Pernah Ada di Olimpiade
"Saat mendarat setelah melompat, pastikan kedua kaki dibuka selebar pinggul, kedua lutut tidak menekuk ke dalam dan tidak ditekuk terlalu banyak hingga posisi lutut terlalu maju ke depan (melebihi posisi jari-jari kaki)," pungkas dr. Angelica.