Jangan Salah Kaprah, Ini Mitos dan Fakta Vitamin C

Rabu, 04 Agustus 2021 | 09:55 WIB
Jangan Salah Kaprah, Ini Mitos dan Fakta Vitamin C
Ilustrasi vitamin C. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

AKG merupakan nilai kecukupan rata-rata yang disarankan bagi semua orang dalam satu lingkup yang sama.

Kebutuhan vitamin C setiap individu berbeda-beda, karena tergantung usia, berat badan, tinggi badan, dan berbagai faktor lainnya. Jika kamu mengonsumsi vitamin C melebihi dari yang dibutuhkan tubuh, maka akan keluar lagi lewat urin.

Sebab, vitamin C merupakan mikronutrien yang larut dalam air dan tidak disimpan di dalam tubuh. Jadi, ketika tubuh sudah mendapatkan vitamin C dalam jumlah yang cukup, maka kelebihannya akan dibuang melalui urin.

Jika vitamin C dalam tubuh sangat berlebih, ada beberapa efek samping yang berbahaya. Salah satunya yaitu organ hati akan bekerja lebih keras dan bisa menimbulkan masalah kesehatan lain yang merugikan kesehatan, seperti batu ginjal.

Selain itu, mengonsumsi vitamin C berlebih bisa menimbulkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut (mulas), diare, mual, dan muntah. Juga berisiko mengalami sakit kepala dan insomnia. 

2. Vitamin C bisa turunkan berat badan?

Anggapan itu sebenarnya tidak sepenuhnya salah tapi tidak terlalu benar juga. Vitamin C memang dibutuhkan tubuh dalam proses pembakaran lemak. Orang yang memiliki asupan vitamin C cukup dalam tubuhnya, bisa membakar lebih banyak lemak ketika berolahraga. 

Jadi, vitamin C memang bisa membantu menurunkan berat badan apabila dikombinasikan juga dengan pola makan yang sehat dan olahraga teratur. Jadi tidak bisa hanya mengandalkan vitamin C. Tapi harus juga menjaga pola makan sehat dan olahraga dengan teratur.

3. Vitamin C bisa mencegah Covid-19?

Baca Juga: Pegusaha Obyek Wisata Guci Jual Sepeda Motor untuk Makan dan Anak Berhenti Kuliah

Vitamin C memang memiliki kemampuan yang efektif dalam meningkatkan imun tubuh atau daya tahan tubuh. Ketika imunitas sedang berada pada kondisi maksimal, risiko tubuh tertular penyakit pun jadi menurun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI