Covid-19 Varian Delta Plus Mengancam Korea Selatan, 2 Kasus Pertama Dilaporkan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 03 Agustus 2021 | 16:19 WIB
Covid-19 Varian Delta Plus Mengancam Korea Selatan, 2 Kasus Pertama Dilaporkan
Ilustrasi virus Corona Covid-19 varian delta plus. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Korea Selatan melaporkan dua kasus pertama Covid-19 varian delta plus, di tengah ancaman gelombang keempat infeksi virus Corona.

Dilansir ANTARA, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan dua kasus virus yang diduga berasal dari Afrika Selatan ini.

Varian Delta Plus adalah subgaris keturunan dari varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India, dan telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N.

Laporan kasus COVID varian Delta Plus sejauh ini sedikit, dan beberapa negara, termasuk Inggris, Portugal dan India, telah melaporkan beberapa kasus varian tersebut.

Ilustrasi sungai Han Korea Selatan [shutterstock]
Ilustrasi sungai Han Korea Selatan [shutterstock]

"Kasus pertama (di Korea Selatan) diidentifikasi pada seorang pria berusia 40-an yang tidak memiliki catatan perjalanan baru-baru ini," kata KDCA kepada Reuters melalui pesan teks.

Hasil tes pada orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pria tersebut menunjukkan bahwa salah satu anggota keluarganya dinyatakan positif, namun KDCA tidak mengonfirmasi bahwa pasien tersebut terinfeksi Delta Plus.

"Kasus kedua ditemukan pada pelancong luar negeri," kata KDCA.

Otoritas kesehatan mengatakan beberapa vaksin utama berfungsi melawan varian Delta, yang sangat menular dan telah menjadi dominan di banyak negara.

Namun, otoritas kesehatan Korsel juga telah mengutarakan kekhawatiran bahwa galur-galur baru bisa kebal terhadap beberapa vaksin.

Baca Juga: Pesona Lee Yun-seo, 'Dewi' Senam dari Korea Selatan di Olimpiade Tokyo 2020

Beberapa ilmuwan mengatakan varian Delta Plus mungkin lebih menular. Beberapa penelitian sedang berlangsung di India dan secara global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap varian tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI