Suara.com - Gejala sisa setelah sembuh dari Covid-19 atau long Covid-19 tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi bisa juga terjadi pada anak. Kondisi ini menganggu aktivitas serta kegiatan sehari-hari mereka.
Itulah mengapa dokter Spesialis Anak, Kurniawan T. Kadafi, Sp.A(K) meminta orang tua lebih perhatian, apabila anak masih mengalami gejala seperti demam, nyeri tenggorokan, pusing, lemas hingga tidak nafsu makan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Nah, yang dimaksud dengan long Covid-19 ini, penyakit atau gejalanya itu sekitar 3 minggu ini persistent (bertahan), gejala-gejalanya itu dia masih tetap ada, bisa satu atau lebih seperti gejala saat pertama kali terinfeksi," ujar dr. Kurniawan saat Live Instagram bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (3/8/2021).
Ia menambahkan rerata long Covid-19 terjadi selama periode 3 hingga 12 minggu setelah terinfeksi virus corona. Gejala Long Covid-19 anak juga sangat bergantung pada kondisi yang dialami anak saat terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Harga Vaksin Pfizer dan Moderna Mendadak Naik, Kedua Pihak Masih Bungkam
dr. Kurniawan juga menjelaskan biasanya anak yang mengalami Covid-19 gejala berat, lebih besar risikonya mengalami long Covid-19 yang lebih berat.
Itulah mengapa long Covid-19 biasanya dibagi menjadi dua fase, yaitu post akut Covid-19 yang gejalanya meliputi demam, nyeri tenggorok dan sebagainya, bertahan lebih dari 3 minggu. Ada pula fase kronik Covid-19, di mana gejalanya bertahan lebih dari 12 minggu.
"Tetapi baik 3 sampai 12 minggu, atau 12 minggu lebih kita sebut sebagai gejala long Covid-19," imbuh dr. Kurniawan
Sayangnya, temuan long Covid-19 di Indonesia belum banyak dilaporkan secara tertulis, terlebih untuk kasus anak. Tapi menurut dr. Kurniawan, banyak dokter dan tenaga medis yang mengaku sudah menangani dan merawat kasus long Covid-19.
Baca Juga: Bilyet Giro Anak Akidi Tio Diuji, Roy Suryo: Ada Typo-nya