4 Mitos Pola Makan Atlet yang Ramai Beredar

Selasa, 03 Agustus 2021 | 11:45 WIB
4 Mitos Pola Makan Atlet yang Ramai Beredar
Ilustrasi diet (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak kelompok ras yang belum terbiasa mengonsumsi jenis makanan ini, seperti orang timur dan kulit hitam yang lebih terbiasa dengan nasi putih atau nasi merah.

3. Sarapan daging adalah yang terbaik pada hari pertandingan

Jangan terlalu menganggap serius mitos ini, karena daging dalam perut setidaknya memerlukan waktu selama 4 jam untuk mengolahnya.

Ini karena tubuh butuh waktu lama untuk mencerna pakan sapi dalam yang mengandung urea (pupuk kimia) membuat tubuh harus bekerja ekstra keras. Padahal tubuh sudah berjuang menghadapi latihan yang berat sebelum pertandingan.

"Protein daging sangat lambat untuk diubah menjadi gula yang jadi sumber energi. Jadi sebagai makanan sebelum pertandingan, daging tidak banyak membantu," tutur dr. Hoyt.

4. Permen memberi tambahan energi

Ilustrasi permen (unsplash)
Ilustrasi permen (unsplash)

Ungkapan ini bisa dibenarkan, tapi di satu sisi permen juga bisa membuat Anda jadi lemas dengan sangat cepat. Permen bisa menambah energi atlet hanyalah mitos yang dihembuskan industri makanan, padahal bisa membuat tubuh lemas seketika.

Itulah mengapa permen harus dibatasi. Kinerjanya serupa dengan gula putih yang memang bisa dengan mudah dicerna tubuh. Tapi di satu sisi membuat gula darah naik dengan cepat dan drastis, yang alhasil tubuh memproduksi insulin dalam jumlah banyak, untuk mengolah gula yang dipikir jumlahnya sangat banyak.

Padahal di saat bersamaan jumlah gula dalam darah berkurang drastis dan tubuh kembali lemas karena kekurangan gula, padahal insulin sudah banyak diproduksi.

Baca Juga: Air Mata Takjub Legenda Bulutangkis Atas Capaian Emas Greysia dan Apriyani di Olimpiade

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI