Suara.com - Rasa bangaga kini telah menyelimuti masyrakat Indonesia, usai atlet bulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Selain program latihan yang teratur, pencapaian mereka bisa dipastikan terdapat pola makan dan aturan diet kesehatan yang harus dipatuhi untuk menunjang stamina saat pertandingan.
Tapi tahu nggak sih, kalau dalam pola makan atlet beredar mitos, yang justru jadi bumerang untuk kesehatan mereka.
Berikut 4 mitos aturan makan atlet lengkap dengan penjelasannya, mengutip buku 'Makanan Sehat untuk Atlet' karya dr. Creig Hoyt, et al, diterjemahkan Lala Herawati Dharma, diterbitkan Nuansa Cendekia, Januari 2019.
1. Atlet harus minum susu
![Seorang perempuan minum susu. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/01/17/o_1b6l2faa918jl1qs01qkv1cv22dva.jpg)
Ini adalah mitos yang tidak benar. Berdasarkan hasil riset, kelebihan protein dalam tubuh termasuk yang diperoleh dari susu bisa menjadi racun.
Alasan lain, susu yang berasal dari sapi memiliki keseimbangan asam amino yang berbeda untuk kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan manusia. Alih-alih susu sapi, susu kambing justru lebih mendekati ideal dan menjawab kebutuhan manusia.
Terakhir, tidak semua orang memiliki enzim pencernaan yang bisa mencerna susu, yang alhasil ia justru mengalami masalah pencernaan.
2. Atlet butuh makan roti
Baca Juga: Air Mata Takjub Legenda Bulutangkis Atas Capaian Emas Greysia dan Apriyani di Olimpiade
Ini hanyalah mitos semata. Sama seperti susu tidak semua orang bisa mencerna protein yang terkandung dalam gandum. Ini karena gandung adalah makanan kombinasi pati dan protein, yang membutuhkan enzim-enzim pencernaan khusus untuk mengolahnya secara bersamaan.