Suara.com - Ivermectin ramai diperbincangkan lantaran digadang-gadang dapat digunakan untuk penyembuhan pasien Covid-19. Namun apakah kalian tahu bahwa sejarah Ivermectin awalnya digunakan untuk hewan?
Benar adanya bahwa sejarah Ivermectin awalnya diperuntukkan bagi hewan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Sejarah Ivermectin
Lantas apa itu ivermectin dan bagaimana sejarah obat tersebut? Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Sepekan, 2.376 Pasien Covid Masih Menginap di RSD Wisma Atlet
Berdasarkan keterangan dalam jurnal Proceedings of the Japan Academy Series B (PJA Series B), Ivermectin pertama kali dikembangkan untuk jadi obat antiparasit pada hewan.
Penelitian obat Ivermectin ini dimulai oleh sejumlah perusahaan farmasi Merck, Sharp, dan Dohme (MSD) yang berbasis di Amerika Serikat bekerja sama institut riset Kitasato me Jepang pada tahun 1970-an.
Kala itu, peneliti dari Institut Kitasato mulanya membuat eksperimen dengan mengisolasi organisme dari sampel tanah dan melakukan evaluasi awal bioaktivitas. Hingga akhirnya menemukan senyawa baru berpotensi yang disebut Avermectin. Avermectin dapat digunakan sebagai obat anti parasit. Bahkan, senyawa tersebut hanya ditemukan pada tanah di Jepang.
Tidak sampai di situ, riset dilanjutkan hingga berhasil menemukan senyawa turunan Avermectin yang akhirnya disebut Ivermectin. Obat itulah yang mulai digunakan untuk mengobati hewan pada tahun 1981. Obat ivermectin biasanya diberikan untuk mengobati sapi yang terinfeksi cacing atau kutu pada hewan peliharaan.
Mulai Dipakai Manusia
Baca Juga: Terus Berkurang, Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kini Tersisa 2.376 Orang
Riset terus dikembangkan hingga akhirnya Ivermectin mulai digunakan pada manusia untuk mengobati penyakit onchocerciasis tahun 1988. Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi cacing parasit Onchocerca volvulus dan bisa menyebabkan kebutaan.
Obat Ivermectin lalu masih terus menerus diuji penggunaannya pada manusia hingga efektivitasnya diakui mampu mengobati berbagai penyakit akibat parasit cacing atau kutu lainnya.Kini Ivermectin difungsikan untuk mengobati penyakit strongyloidiasis, scabies, pediculosis, gnathostomiasis dan myiasis.
Beberapa penelitian menunjukkan ivermectin juga memiliki efek antivirus terhadap beberapa jenis virus, seperti virus Zika, influenza, chikungunya, dan virus Dengue.
Untuk Penyembuhan Pasien Covid-19
Ada sejumlah riset yang menyebutkan bahwa ivermectin dapat mempercepat proses pemulihan pada pasien COVID-19 dengan gejala ringan bahkan mengurangi risiko terjadinya COVID-19 gejala berat.
Kabar tersebut disambut antusias oleh berbagai pihak lantaran obat tersebut mudah didapat dan harganya relatif murah. Namun, promosi Ivermectin sebagai obat Covid-19 semacam merupakan tindakan yang berlebihan.
Sebab, efektivitas obat tersebut masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut Ivermectin belum disarankan sebagai obat Covid-19. Apalagi obat tersebut tergolong obat keras.
Namun, ivermectin sebagai obat COVID-19 masih perlu dikaji ulang. Meski demikian, WHO telah menginstruksikan obat tersebut boleh diteliti sebagai obat Covid-19.
Seperti itulah sejarah Ivermectin, obat yang awalnya digunakan untuk mengobati hewan yang kekinian dianggap manjur menyembuhkan pasien covid-19.
Kontributor : Lolita Valda Claudia