Tingkat Akurasi
Tes antigen memiliki sensitivitas maksimal 94 persen dan spesifisitas sebesar lebih dari 97 persen. Namun, risiko untuk negatif palsu atau false negative cukup tinggi.
Biasanya, dokter akan menyarankan pasien untuk tetap melakukan tes PCR setelah tes antigen. Apalagi untuk pasien yang hasilnya negatif, padahal memiliki gejala terpapar Covid-19.

Rapid test antibodi merupakan jenis tes Covid-19 yang paling awal muncul. Namun sayangnya, tes ini memiliki tingkat akurasi yang rendah dalam mendeteksi keberadaan virus corona di dalam tubuh.
Hasil pemeriksaan tes antibodi dibaca sebagai reaktif (positif) dan nonreaktif (negatif).
Cara Kerja
Tes antibodi dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari tubuh pasien. Perlengkapan rapid test akan mengenali antibodi dalam sampel tersebut.
Antibodi ini merupakan protein yang dibentuk sebagai perlindungan tubuh saat terinfeksi virus corona.
Tingkat Akurasi
Tingkat akurasi dari tes antibodi tergolong rendah jika dibandingkan dengan PCR atau antigen.
Tes antibodi berisiko tidak akurat bila dilakukan pada yang belum pernah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Penting! Tips dan Prosedur Pemberian ASI saat Ibu Menyusui Positif Covid-19
Apalagi, tiap orang bisa memberi respon antibodi yang berbeda-beda saat terinfeksi.