Suara.com - Secara harafiah, hepatitis adalah peradangan hati yang bisa terjadi karena banyak faktor. Tapi, ada hal yang perlu Anda pahami mengenai virus hepatitis.
Virus hepatitis adalah ancaman bagi kesehatan masyarakat yang bisa menyebabkan satu kematian setiap 30 detik di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua negara untuk mempercepat upaya mereka dalam mengatasi ancaman penyakit ini pada tahun 2030.
Virus yang menjadi perhatian disebut hepatitis A, B, C, D dan E. Semua virus hepatitis itu bisa menyebabkan spektrum penyakit klinis, seperti infeksi tanpa gejala, penyakit demam ringan dengan penyakit kuning, gagal hati akut, hepatitis kronis, sirosis dan karsinoma hepatoseluler.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona ke Bayi Lewat ASI, Ini Cara Menyusui yang Aman
Infeksi hepatitis B, C dan D disebarkan oleh produk darah dan cairan tubuh yang terinfeksi. Tindakan medis yang berisiko tinggi menyebabkan kondisi tersebut termasuk penggunaan darah yang tidak disaring, penggunaan jarum suntik, tato, tindik telinga, cedera pada area tubuh yang disuntik, dan hubungan seks berisiko.
Sebagian besar kasus hepatitis A dan E ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Terkadang, penyakit ini juga ditularkan melalui kontak intim dengan orang yang terinfeksi.
Anak-anak dan ibu hamil adalah kelompok yang berisiko tinggi terkena penyakit virus hepatitis tersebut. Penularan vertikal yang berarti penularan infeksi dari ibu hamil ke janin umumnya terjadi pada kasus hepatitis B.
Wanita yang terinfeksi hepatitis B saat hamil harus dipantau secara ketat dan diobati dengan tepat. Sekitar 90 persen anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B akan menjadi pembawa infesi kronis yang bisa menyebabkan komplikasi di masa mendatang.
Hepatitis C, D dan E juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau persalinan. Wanita yang mendapatkan infeksi Hepatitis E selama trimester terakhir kehamilan berisiko terkena penyakit parah dan gagal hati.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ini Vaksin Covid-19 yang Cocok Bagi Ibu Hamil
Sayangnya dilansir dari The Hans India, tidak ada pengobatan khusus untuk Hepatitis A atau E. Pengobatan dengan obat antivirus bersifat kuratif pada hepatitis C, tetapi obat ini hanya membantu mengendalikan hepapatis B.
Namun, beberapa tindakan bisa menjadi langkah pencegahan virus hepatitis.
- Pengujian hepatitis B pada semua ibu hamil
- Pengobatan bayi baru lahir yang berisiko tinggi menderita hepatitis B
- Vaksinasi pada semua bayi yang baru lahir dengan hepatitis B dan paling sedikit dua dosis sesudahnya untuk membantu melindungi mereka dari infeksi hepatitis D
- Vaksinasi pada anak usia 1 tahun untuk hepatitis A
- Skrining produk darah sebelum transfusi
- Sanitasi yang baik dan menjaga kebersihan makanan serta minuman.
- Pengujian pada orang yang berisiko tinggi, seperti orang yang butuh transfuse darah secara teratur, berbagi jarum suntik dan petugas kesehatan