Risiko Pembekuan Darah Vaksin Astrazeneca Turun dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 02 Agustus 2021 | 21:45 WIB
Risiko Pembekuan Darah Vaksin Astrazeneca Turun dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan terbaru tentang risiko pembekuan darah usai vaksinasi penuh vaksin Astrazeneca menjadi berita kesehatan menarik paling banyak dibaca hari ini, Selasa (2/8/2021).

Ada juga gejala virus Corona untuk organ pencernaan hingga fakta-fakta varian Delta plus termasuk gejala dan cara mencegahnya.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik dari Suara.com lainnya berikut ini:

1. AstraZeneca: Risiko Pembekuan Darah Usai Suntikan Vaksin Dosis Kedua Lebih Rendah

Baca Juga: 1.000 Anak Terima Vaksin Covid-19 di BSD City, Tangerang dari SehatQ

Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]

Produsen vaksin Astrazeneca mengumumkan rendahnya risiko pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Simak penjelasannya berikut ini.

Melalui keterangan persnya kepada suara.com, Senin (2/8/2021), AstraZeneca melampirkan hasil penelitian yang dipublikasi di laman The Lancet, terkait kasus gangguan pembekuan darah yang sangat langka atau sindroma trombosis dengan trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome) atau yang disingkat TTS.

Baca selengkapnya

2. Belajar dari Anak Doyok, Ini Perbedaan Gejala Virus Corona dan Pencernaan!

komedian Doyok. [Instagram/doyok178]
komedian Doyok. [Instagram/doyok178]

Rolly, anak Doyok meninggal dunia karena virus corona Covid-19 yang tak terdeteksi pada Sabtu (31/7/2021) kemarin malam. Doyok mengatakan tak tahu anaknya positif Covid-19, karena mengira hanya sakit asam lambung biasa.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ini Vaksin Covid-19 yang Cocok Bagi Ibu Hamil

Selama hampir sebulan sakit, Doyok mengatakan anaknya tidak mengalami demam. Rolly hanya mengalami mual, muntah dan tidak nafsu makan. Sampai akhirnya, hasil tes menunjukkan dirinya positif Covid-19.

Baca selengkapnya

3. Fakta-Fakta Corona Varian Delta Plus, Gejala Hingga Cara Mencegahnya

Fakta-fakta corona varian Delta Plus - Ilustrasi virus covid 19. Di Sumsel, dua daerah masih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus ini.
Fakta-fakta corona varian Delta Plus - Ilustrasi virus covid 19. Di Sumsel, dua daerah masih ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus ini.

Fakta-fakta corona varian Delta Plus yang merupakan mutasi dari varian delta memang lebih beragam. Badan Kesehatan Dunia, WHO, mencatat virus ini diduga lebih menular dan resistan terhadap obat-obatan.

Varian Delta Plus diketahui menyebar di India setelah negara tersebut dilanda tsunami Covid-19 akibat varian Delta. Varian Delta Plus juga diketahui telah masuk ke Indonesia tepatnya di Provinsi Jambi dan Provinsi Sulawesi Barat.

Baca selengkapnya

4. Dokter Zaidul Akbar Sebut Motto di Dalam Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat, Keliru

Zaidul Akbar. (suara.com)
Zaidul Akbar. (suara.com)

'Mens sana in corpore sano' yang artinya 'di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat' adalah ungkapan kesehatan yang sudah ada sejak zaman dulu.

Namun ungkapan ini dikritisi oleh praktisi kesehatan berbasis Islam, Dokter Zaidul Akbar.

Baca selengkapnya

5. Hanya Minum ASI Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan, Benarkah Nutrisi Bayi Tercukupi?

Ilustrasi bayi minum ASI. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi minum ASI. (Shutterstock)

Bayi sangat direkomendasikan mendapatkan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan. Selama itu bayi disarankan untuk tidak diberikan konsumsi apa pun selain air susu ibunya.

Meski begitu, masih ada orangtua yang tidak yakin nutrisi bayi tercukupi jika hanya diberikan ASI selama 6 bulan pertama. Apa kata dokter anak soal hal ini?

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI