AstraZeneca: Risiko Pembekuan Darah Usai Suntikan Vaksin Dosis Kedua Lebih Rendah

Senin, 02 Agustus 2021 | 18:58 WIB
AstraZeneca: Risiko Pembekuan Darah Usai Suntikan Vaksin Dosis Kedua Lebih Rendah
Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen vaksin Astrazeneca mengumumkan rendahnya risiko pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Simak penjelasannya berikut ini.

Melalui keterangan persnya kepada suara.com, Senin (2/8/2021), AstraZeneca melampirkan hasil penelitian yang dipublikasi di laman The Lancet, terkait kasus gangguan pembekuan darah yang sangat langka atau sindroma trombosis dengan trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome) atau yang disingkat TTS.

Dalam data itu disebutkan setelah pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 AstraZeneca, risiko gangguan pembekuan darah TTS setara dengan kasus TTS yang terjadi secara alami, pada orang yang tidak divaksinasi.

Data penelitian tersebut menunjukkan, risiko gangguan TTS terjadi pada 2,3 per satu juta orang yang divaksinasi AstraZeneca dua dosis.

Baca Juga: 1.000 Anak Terima Vaksin Covid-19 di BSD City, Tangerang dari SehatQ

Vaksinator bersiap menyuntikan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama kepada seorang pelaku ekonomi kreatif di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Vaksinator bersiap menyuntikan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama kepada seorang pelaku ekonomi kreatif di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]

Sedangkan setelah dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca, diperkirakan terjadi 8,1 kejadian TTS per satu juta orang yang divaksinasi.

"Vaksin Covid-19 AstraZeneca efektif melawan semua tingkat keparahan Covid-19 dan memainkan peran penting dalam memerangi pandemi. Hasil ini mendukung pemberian dua dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca sesuai dengan yang telah diindikasikan, kecuali apabila terjadi TTS setelah pemberian dosis pertama," terang Sir Mene Pangalos, Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D.

Fakta ini juga tidak menutup kenyataan jika vaksin Covid-19 AstraZeneca tetap bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19, termasuk terhadap varian baru yang kini terus menyebar.

Adapun analisis penelitian dilakukan menggunakan database keamanan global AstraZeneca, yang mencatat semua efek samping yang dilaporkan secara spontan dari penggunaan obat-obatan dan vaksinnya di dunia nyata, di seluruh dunia.

Kejadian TTS yang dilaporkan secara global dimasukkan dalam penelitian hingga 30 April. Kejadian TTS yang dicatat, adalah yang terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua Vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ini Vaksin Covid-19 yang Cocok Bagi Ibu Hamil

Hasil analisis ini sejalan dengan laporan terbaru dalam Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Yellow Card Report, sistem yang digunakan Inggris untuk mengumpulkan dan memantau informasi tentang masalah keamanan, yang juga menunjukkan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua.

Hingga kini, tidak ada faktor atau penyebab pasti TTS terjadi usai vaksinasi Covid-19 AstraZeneca, sehingga investigasi tetap akan terus dilakukan agar gangguan pembekuan darah langka ini bisa dihindari, ditangani dan diobati dengan cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI