Suara.com - Bayi sangat direkomendasikan mendapatkan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan. Selama itu bayi disarankan untuk tidak diberikan konsumsi apa pun selain air susu ibunya.
Meski begitu, masih ada orangtua yang tidak yakin nutrisi bayi tercukupi jika hanya diberikan ASI selama 6 bulan pertama. Apa kata dokter anak soal hal ini?
Dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A., menjelaskan bahwa bayi baru akan mendapatkan manfaat ASI jika konsumsinya tercukupi.
"Jadi kita nggak bisa, 'ASI itu ajaib tapi kok tiba-tiba anak berat badannya enggak naik, malah turun'. Artinya, ASI diberikan tapi volume atau jumlahnya yang kurang," jelas dokter Dimple saat siaran langsung bersama Mother and Baby, Senin (2/7/2021).
Ia menambahkan, ASI diyakini mampu memberikan asupan gat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak untuk bayi. Selain itu, juga ASI mengandung antiimflamasi yang bisa jadi anti radang. Selain itu juga ada antibiotik alami hingga anti infeksi.

"Kalau memang kita mau singgung Covid contohnya, antibodi Covid bisa ditransfer dari ibu ke bayi. Kemudian dia ada DHA yang gampang banget untuk diserap, digunakan untuk fungsi perkembangan otak," imbuhnya.
ASI juga mengandung banyak antioksidan, prebiotik, dan probiotik. Bahkan bayi yang menyusui langsung dari payudara ibu akan mendapatkan bakteri baik yang bantu meningkatkan daya tahan tubuh
"Dari banyak sekali penelitian keuntungan ASI untuk si kecil itu banyak sekali. Bisa menurunkan angka infeksi selama menyusui, bisa mengurangi angka infeksi batuk pilek biasa, bisa mengurangi diare, bisa mengurangi nyeri telinga atau infeksi telinga, bisa menurunkan angka obesitas, bisa menurunkan infeksi paru-paru, kemudian bisa meningkatkan IQ," paparnya.
Manfaat lain dari ASI tentunya bisa meningkatkan berat badan yang ideal bagi bayi. Sehingga mengurangi risiko obesitas pada anak. Bagi ibu sendiri, menyusui juga ada manfaatnya. Yakni menstabilkan hormon sehingga bisa membantu turunkan berat badan pasca melahirkan. Selain itu, bagi ibu juga bisa menurunkan risiko diabetes dan kanker.
Baca Juga: Pekan Menyusui Dunia 2021, Perlindungan Menyusui Jadi Tanggung Jawab Kita Bersama
Meski demikian, menurut dokter Dimple, tidak bisa hanya melihat komposisi nutrisi pada ASI tanpa memperhatikan jumlah yang dikonsumsinya.