
Data badan tersebut menunjukkan bahwa orang dengan sistem kekebalan lemah harus memakai masker, termasuk di tempat yang penularan virus corona Covid-19 rendah.
Perlu dipahami pula bahwa infeksi varian Delta menghasilkan jumlah virus corona di saluran udara yang 10 kali lipat lebih tinggi, dibandingkan orang yang terinfeksi varian Alpha. Apalagi, varian Delta sangat menular dibandingkan varian lainnya.
Jumlah orang yang terinfeksi varian Delta juga seribu kali lipat lebih banyak daripada orang yang terinfeksi dengan versi aslinya. Menurut CDC, orang yang terinfeksi varian Delta bisa membawa sejumlah besar virus corona di hidung dan tenggorokannya.
Varian Delta juga mungkin lebih cenderung menyebabkan penyakit parah. Studi dari Kanada dan Skotlandia menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Delta lebih berisiko dirawat di rumah sakit dan membutuhkan oksigen.
Namun, para ahli dari CDC menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 sangat efektif mencegah infeksi parah, rawat inap dan kematian akibat varian Delta.
"Secara keseluruhan, varian Delta adalah jenis virus corona yang lebih berbahaya. Tapi, vaksin Covid-19 masih memberikan perlindungan yang kuat," kata Moore, ahli virologi di Weill Cornell Medicine di New York.