Suara.com - Salah satu peraturan yang diterapkan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM adalah aturan makan 20 menit di warung makan. Peraturan ini sempat viral di media sosial dalam bentuk meme. Namun pertanyaanya, bagaimana aturan makan yang baik?
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroentero dan hepatologi, dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD - KGEH berpendapat jika durasi 20 menit sangat mencukupi untuk waktu makan.
"Pada prinsipnya makan 20 menit sudah cukup, namun tentu saja ini sangat tergantung dengan jumlah atau kuantitas makanan yang hendak dimakan," ujar dr. Nella kepada suara.com, Sabtu (31/7/2021).
Ia menambahkan, faktor mengunyah jadi hal terpenting dalam proses makan, agar pencernaan lebih mudah mengolah makanan, dan gizi dari makanan bisa terserap dengan baik oleh tubuh.
Baca Juga: Aturan Makan 20 Menit di Rumah Makan Jadi Olok-olok, dr Reisa Kasih Jawaban Ilmiah
Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD Tangerang itu mengatakan jika makanan setidaknya harus dikunyah lebih dari 20 kali sebelum ditelan, dan beberapa ahli lainnya mengatakan perlu lebih dari 30 kunyahan sebelum memasuki tenggorokan.
"Namun ini semua sangat tergantung dengan konsistensi awal dari bahan makanan yang dikunyah. Mengenai minum pada saat atau sebelum makan," ungkap dr. Nella.
Untuk mempercepat proses makan dan tidak makan terlalu banyak, kata dr. Nella, beberapa ahli menyarankan untuk mengonsumsi satu gelas air, 30 menit sebelum makan. Apalagi makan yang diselingi minum, bisa mengistirahatkan sementara proses mengunyah.
"Ada juga yang menyarankan untuk tidak minum pada saat makan, dengan pertimbangan pada saat diisi minuman, maka getah enzim pencernaan akan menjadi berkurang, sehingga proses pencernaan menjadi lebih susah," jelasnya.
Namun dr. Nella menegaskan apapun pilihannya, proses minum air putih sebelum makan, saat makan atau setelah makan, tubuh akan bisa beradaptasi dengan cepat atas masuknya makanan dan minuman.
Baca Juga: Aturan Makan di Tempat 20 Menit untuk Daerah PPKM Level 4
"Minum air putih seharusnya tidak akan mempengaruhi pola pencernaan, karena badan kita mempunyai kemampuan untuk beradaptasi terhadap cairan yang masuk," pungkasnya.