Suara.com - Jumlah kasus Covid-19 anak terus mengalami peningkatan. Kondisi yang terjadi selama beberapa waktu belakangan ini diduga dipicu oleh varian delta.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui gejalanya agar dapat segera mencari bantuan medis. Dalam keterangannya, Sabtu, (31/7/2021), dokter Agustina, DPPS, Sp.A., dari Siloam Hospitals Palangka Raya, mengatakan bahwa para orangtua tidak perlu khawatir atau panik.
Ia menegaskan bahwa mengenali gejala Covid-19 Anak dan penanganan secara tepat akan lebih baik tanpa perlu diliputi rasa panik dan khawatir. Ia juga menjelaskan gejala Covid-19 yang sering terjadi pada anak.
"Gejala yang sering muncul seperti banyak tidur dan nafas cepat, terdapat cekungan di dinding dada, saturasi oksigen < 95 persen , demam lebih dari 7 hari, kejang, sulit makan dan minum, dan bila ada penurunan kesadaran, maka segera bawa anak ke Rumah Sakit," tutur dokter Agustina.
Baca Juga: Catat Lur! Ini Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Klaten untuk Masyarakat Umum
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa rasa khawatir para orangtua merupakan hal normal. Apalagi, pada anak usia balita, saat ia masih belum bisa mengkomunikasikan kondisi yang mereka rasakan.
"Karenanya, segera mengenali gejala yang timbul sejak awal seperti yang saya sampaikan tadi, merupakan hal tepat sebelum memberikan pertolongan lanjutan" imbuh dr.Agustina,Sp.A
Secara lebih gamblang, Dokter Agustina,DPPS,Sp.A dari Siloam Hospitals Palangka Raya menyebutkan, beberapa tanda dan gejala Covid-19 pada anak-anak, diantaranya yaitu demam, sakit kepala, gejala saluran nafas seperti batuk, kehilangan rasa atau bau, sesak nafas, sakit tenggorokan, hidung tersumbat disertai pilek, nyeri otot, bisa juga berupa gejala saluran cerna seperti mual atau muntah, diare, sakit perut, nafsu makan buruk, terutama pada bayi dibawah 1 tahun.
Risiko tinggi anak terpapar Covid-19 terutama tertular dari orangtuanya yang pulang bekerja, tertular dari klaster keluarga, terbatasnya akses deteksi dini, dan anak bermain tanpa protol kesehatan.
"Untuk itu bagi orangtua sebaiknya hindarilah membawa anak keluar rumah, kecuali darurat", tutur dokter Agustina mengingatkan.
Baca Juga: Nakes Kewalahan Tracing di Kuta Utara Gegara Banyak Petugas Tumbang