Suara.com - Meski angka Covid-19 di Amerika Serikat tembus 99,470 kasus pada 30 Juli 2021, namun angka kematian di negara tersebut tercatat 499 kasus.
Ini sedikit berbeda dengan kasus Covid-19 di Indonesia. Pada hari yang sama kasus Covid-19 di Indonesia tercatat 41.168, sedangkan kematian mencapai 1.759. Semua data tadi dirangkum dari situs Worldmeters.
Lantas, mengapa angka kematian Covid-19 Amerika Serikat relatif rendah jika dibandingkan dengan Indonesia, padahal jumlah infeksi yang tercatat justru jauh lebih tinggi?
Sebagai gambaran, sebanyak 344 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan untuk warga AS. Sementara itu, sebanyak 164 juta telah mendapat vaksinasi lengkap atau sekitar 49,9 persen. Demikian seperit dikutip dari Our Wolrd Data.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil Segera Dilakukan, Ini Syaratnya
Sementara menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, baru sekitar 47 juta juta dosis vaksin Covid-19 yang diberikan, dan 20 juta yang mendapatkan dosis lengkap atau baru sekitar 9,7 persen dari total target populasi.
Hal ini bisa menjadi salah satu indikator yang membuat tingkat kematian di Amerika Serikat relatif rendah. Seperti diketahui, bahwa vaksinasi Covid-19 bisa menurunkan tingkat keparahan, angka rujukan rumah sakit, hingga kematian.
Pada 20 Juni 2021 lalu, Dr. Ana Diez Roux, dekan fakultas kesehatan masyarakat Universitas Drexel, mengatakan penurunan tingkat infeksi dan kematian patut dirayakan.
Tetapi dia memperingatkan bahwa virus masih memiliki peluang untuk menyebar dan bermutasi mengingat tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara bagian, termasuk Mississippi, Louisiana, Alabama, Wyoming dan Idaho.
“Sejauh ini sepertinya vaksin yang kami miliki efektif terhadap varian yang beredar,” kata Diez Roux. “Tetapi semakin banyak waktu virus berpindah dari orang ke orang, semakin banyak waktu untuk varian berkembang, dan beberapa di antaranya bisa lebih berbahaya.”
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Tingkat Penularan Varian Delta Seperti Cacar Air