Vaksin Nusantara Tak Praktis Dipakai Saat Pandemi dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 31 Juli 2021 | 09:04 WIB
Vaksin Nusantara Tak Praktis Dipakai Saat Pandemi dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Peneliti Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi Semarang [Suara.com/Dafi Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa Universitas Oxford University sekaligus salah satu peneliti vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah, ikut berkomentar mengenai pembuatan vaksin Covid-19 dari sel dendritik cikal bakal vaksin Nusantara, besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Meski didukung dengan kemajuan teknologi, vaksin tersebut tak praktis jika dipakai saat pandemi. Kenapa?

Indra juga menanggapi 'teori konspirasi' yang mengatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan agenda konspirasi elit global untuk memasang microchip ke tubuh masyarakat dunia. Apa pendapatnya?

Selengkapnya, baca melalui tautan di bawah ini!

1. Indra Rudiansyah Sebut Vaksin Nusantara Tak Praktis Dipakai Saat Pandemi Covid-19

Baca Juga: Google: Jenis Vaksin Covid-19 dan Durasi PPKM Paling Banyak Dicari Warganet Indonesia

Titiek Soeharto jadi relawan Vaksin Nusantara. (IST)
Titiek Soeharto jadi relawan Vaksin Nusantara. (IST)

Salah satu peneliti vaksin Covid-19 AstraZeneca, mahasiswa program doktor Oxford University asal Indonesia, Indra Rudiansyah ikut berkomentar pembuatan vaksin Covid-19 dari sel dendritik cikal bakal vaksin Nusantara, besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Indra mengatakan potensi sel dentritik untuk membuat vaksin Covid-19 bukan hal mustahil dilakukan mengingat kemajuan teknologi sudah bisa mewadahi inovasi tersebut.

Baca selengkapnya

2. Ramai Isu Vaksin Covid-19 Ada Microchip, Peneliti AstraZeneca Indra Rudiansyah Buka Suara

Ilustrasi vaksin. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi vaksin. (Sumber: Shutterstock)

Peneliti vaksin Covid-19 asal Indonesia Indra Rudiansyah menanggapi 'teori konspirasi' yang mengatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan agenda konspirasi elit global untuk memasang microchip ke tubuh masyarakat dunia.

Baca Juga: Indra Rudiansyah Sebut Vaksin Nusantara Tak Praktis Dipakai Saat Pandemi Covid-19

Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa dari Universitas Oxford dan salah satu peneliti yang ikut mengembangkan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggis.

Baca selengkapnya

3. Vaksin AstraZeneca Disebut Bisa Picu Pembekuan Darah, Indra Rudiansyah Ungkap Fakta

Vaksin AstraZeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Vaksin AstraZeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]

Mahasiswa Universitas Oxford University sekaligus salah satu peneliti vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah, menanggapi kasus pembekuan darah yang dialami penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Kasus pembekuan darah ini membuat banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia, enggan menerima suntikan vaksin AstraZeneca karena khawatir membahayakan kesehatan.

Baca selengkapnya

4. 8 Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

Mengukur kadar saturasi oksigen pasien Covid-19. (Dok. Envato)
Mengukur kadar saturasi oksigen pasien Covid-19. (Dok. Envato)

Cara meningkatkan saturasi oksigen perlu diketahui, terutama bagi pasien covid-19 yang sedang isolasi mandiri atau isoman. Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut.

SATURASI OKSIGEN

Baca selengkapnya

5. Kisah Indra Rudiansyah, Anak Bangsa yang Ikut Mengembangkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Indra Rudiansyah, penelitian vaksin Covid-19 merek AstraZeneca dari Indonesia  (tangkapan layar/Dini Afrianti Efendi)
Indra Rudiansyah, penelitian vaksin Covid-19 merek AstraZeneca dari Indonesia (tangkapan layar/Dini Afrianti Efendi)

Anak bangsa, Indra Rudiansyah menjadi sorotan publik setelah namanya terlibat dalam penelitian pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Universitas Oxford, Inggris.

Dalam acara bincang media, Kamis (29/7/2021), mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S3 untuk meraih gelar doktor di Universitas Oxford itu mengaku bangga dan bersyukur bisa dipercaya terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI