Israel Kasih Dosis Ketiga Booster Vaksin Covid-19 Untuk Usia 60 Tahun ke Atas

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 30 Juli 2021 | 19:12 WIB
Israel Kasih Dosis Ketiga Booster Vaksin Covid-19 Untuk Usia 60 Tahun ke Atas
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Israel Isaac Herzog menerima dosis ketiga atau booster dari vaksin Covid-19 pada hari Jumat.

Ini juga sekaligus memulai kampanye untuk memberikan dosis vaksin booster kepada orang di atas 60 tahun sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Dilansir dari France24, Herzog, yang berusia 60 tahun, didampingi oleh Perdana Menteri Naftali Bennett, yang mendesak pentingnya langkah itu dalam memerangi pandemi Covid-19.

“Israel adalah pelopor dalam melanjutkan dengan dosis ketiga untuk orang tua berusia 60 tahun ke atas. Pertarungan melawan pandemi Covid-19 adalah pertarungan global. Satu-satunya cara kita bisa mengalahkan Covid adalah bersama-sama,” kata Bennett.

Baca Juga: CDC AS Sebut Varian Delta Cepat Menular, Bahkan Bisa Bobol Perlindungan Vaksin

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).

Bennett mengumumkan pada hari Kamis bahwa negara itu akan menawarkan vaksin booster Covid-19 kepada orang di atas 60 tahun yang telah divaksinasi. Vaksin akan ditawarkan kepada masyarakat umum pada hari Minggu.

Presiden Israel Isaac Herzog meluncurkan kampanye pendorong Covid

Pengumuman itu membuat Israel, yang meluncurkan salah satu program vaksinasi paling sukses di dunia awal tahun ini, menjadi negara pertama yang menawarkan dosis ketiga vaksin Barat kepada warganya dalam skala luas.

“Saya mengumumkan malam ini awal dari kampanye untuk menerima vaksin booster, vaksin ketiga,” kata Bennett dalam pidato yang disiarkan secara nasional.

“Kenyataan membuktikan bahwa vaksin itu aman. Kenyataan juga membuktikan bahwa vaksin melindungi terhadap morbiditas dan kematian yang parah. Dan seperti vaksin flu yang perlu diperbarui dari waktu ke waktu, sama halnya dalam kasus ini.”

Baca Juga: Dinkes DKI: Vaksin Booster Khusus Nakes, Belum untuk Masyarakat Umum

Keputusan itu datang pada saat meningkatnya infeksi dan tanda-tanda bahwa kemanjuran vaksin berkurang dari waktu ke waktu.

Bennett, yang berusia 49 tahun, mengatakan panggilan pertamanya setelah konferensi pers adalah kepada ibunya untuk mendorongnya mendapatkan suntikan booster.

Baik AS maupun UE tidak menyetujui suntikan penguat virus corona. Belum terbukti apakah dosis ketiga membantu dan, jika demikian, siapa yang membutuhkannya dan kapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI