Kucing Miliki Gen Paling Mirip Manusia, Bisa Jadi Kunci Kesehatan?

Jum'at, 30 Juli 2021 | 11:00 WIB
Kucing Miliki Gen Paling Mirip Manusia, Bisa Jadi Kunci Kesehatan?
Ilustrasi Kucing/TeamK/Pixabay
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya jadi peliharaan, tetapi kucing mungkin memegang kunci penting bagi kesehatan manusia.

Hal ini disebabkan karena kucing memiliki potensi untuk menjadi model yang berharga untuk penelitian genetik karena genom mereka mirip dengan manusia. 

"Menggunakan kucing dalam penelitian benar-benar diabaikan, karena orang tidak menyadari keuntungannya," kata Leslie Lyons dari Feline Genetics Laboratory di University of Missouri di Columbia seperti yang dikutip dari Medicinenet.

"Anjing atau tikus telah menyusun ulang kromosom yang sangat berbeda dari manusia, tetapi gen kucing domestik berukuran hampir sama dengan manusia dan set lengkap DNA mereka serupa," jelasnya.

Baca Juga: Viral Video Camat Asyik Karaoke Bersama saat PPKM: Mohon Maaf Kami Jarang Bertemu

Melansir dari Medicinenet, kucing juga dapat membantu para peneliti lebih memahami apa yang dikenal sebagai materi gelap manusia yang menyusun 95 persen DNA manusia.

Meskipun materi gelap telah lama dianggap sebagai informasi pengisi, penelitian terbaru menemukan bahwa perannya lebih penting. Kucing memiliki penyakit genetik yang berhubungan dengan disfungsi materi gelap mereka. Studi baru ini diterbitkan di jurnal Trends in Genetics.

Ilustrasi kucing. [Franz W./Pixabay]
Ilustrasi kucing. [Franz W./Pixabay]


"Ketika kami menemukan bahwa mungkin hewan memiliki jarak yang lebih mirip antara gen dan gen dalam urutan yang sama, mungkin itu akan membantu kami untuk menguraikan apa yang terjadi dengan manusia," kata Lyons dalam rilis berita jurnal. 

"Bekerja dengan primata membutuhkan biaya yang mahal, tetapi keterjangkauan kucing dan sifatnya yang jinak menjadikan mereka salah satu hewan yang paling layak untuk diajak bekerja sama dalam memahami genom manusia," imbuhnya. 

Manusia juga telah mengkloning kucing dan memiliki teknologi untuk membuat kucing transgenik atau kucing yang dibuat dengan cara buatan menggunakan satu atau lebih rangkaian DNA dari spesies lain.

Baca Juga: Atasi Sembelit, Ini 5 Rekomendasi Camilan Tinggi Serat

Menariknya, klon kucing pertama menentang genetika dasar karena warna bulunya tidak cocok dengan donor selnya. Ini menjadi sebuah petunjuk bagi para peneliti bahwa sesuatu yang tidak terduga terjadi pada gen klon.

Kucing juga bisa berperan dalam pengobatan presisi untuk penyakit genetik. Dalam hal ini, peneliti memperbaiki gen alih-alih mengobati gejala.

"Keturunan kucing tertentu rentan terhadap penyakit genetik penyakit ginjal polikistik, yang juga mempengaruhi manusia, dan para peneliti dapat menerapkan apa yang mereka pelajari dengan kucing pada penyakit manusia," pungkas Lyons.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI