Kisah Indra Rudiansyah, Anak Bangsa yang Ikut Mengembangkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Jum'at, 30 Juli 2021 | 09:50 WIB
Kisah Indra Rudiansyah, Anak Bangsa yang Ikut Mengembangkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Indra Rudiansyah, penelitian vaksin Covid-19 merek AstraZeneca dari Indonesia (tangkapan layar/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak bangsa, Indra Rudiansyah menjadi sorotan publik setelah namanya terlibat dalam penelitian pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Universitas Oxford, Inggris.

Dalam acara bincang media, Kamis (29/7/2021), mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S3 untuk meraih gelar doktor di Universitas Oxford itu mengaku bangga dan bersyukur bisa dipercaya terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Indra Rudiansyah bercerita, awalnya tengah meneliti pengembangan vaksin malaria di Inggris, tetapi  di saat bersamaan beberapa seniornya di universitas tengah mengembangkan vaksin Covid-19, dan berhasil menemukan beberapa kandidat vaksin untuk dikembangkan.

Indra Rudiansyah, pemuda Indonesia yang menjadi tim pengembang vaksin AstraZeneca [Twitter]
Indra Rudiansyah, pemuda Indonesia yang menjadi tim pengembang vaksin AstraZeneca [Twitter]

Lelaki yang akrab disapa Indra ini menceritakan bahwa saat masih berupa kandidat vaksin, peneliti yang terlibat baru segelintir orang, karena waktu itu belum menyangka pandemi Covid-19 akan semakin besar kasusnya dan berkepanjangan. 

Namun seiring berjalannya waktu, tim peneliti membutuhkan lebih banyak peneliti terutama saat beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang sudah diuji di laboratorium memerlukan clinical trial.

Di situlah Indra Rudiansyah mendaftarkan diri. "Saya mulai terlibat di pengembangan vaksin AstraZeneca, karena para senior membutuhkan lebih banyak orang untuk membantu," imbuh lelaki berkacamata ini.

Clinical trial adalah fase uji klinis pada manusia, setelah obat atau vaksin diujikan pada hewan atau objek selain manusia dan terbukti aman.

Fase uji klinis terdiri dari tiga tahap, dengan masing-masing tahap memerlukan subjek penelitian yang melibatkan lebih banyak orang.

"Clinical trial butuh banyak orang untuk yang membantu, sehingga terbuka untuk siapapun yang ingin membantu, silahkan mendaftar dengan menyebutkan skill yang dimiliki," terang lelaki lulusan S1 dan S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Baca Juga: Salut! Demi Bisa Vaksin, Lelaki Tua Ini Rela Kayuh Sepeda Sejauh 15 Kilometer

Setelah masuk menjadi bagian peneliti, Indra mengaku mendapat tugas memonitor atau memantau para relawan yang jadi subjek uji klinis vaksin Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI