Kekeringan vagina dapat terjadi pada perempuan dari segala usia, tetapi sangat umum pada mereka dengan kadar estrogen rendah, seperti perempuan pasca-menopause dan menyusui.
Estrogen berkontribusi pada kelembapan dan fleksibilitas jaringan vagina, membuat perempuan dalam kondisi rendah estrogen lebih rentan terhadap pendarahan saat berhubungan seks.
3. Polip
Polip adalah pertumbuhan seperti bohlam-kecil pada lapisan jaringan. Mereka biasanya tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi bisa dengan mudah teriritasi. Jadi, jika mereka terbentur selama penetrasi dengan jari, mainan, atau penis, maka dapat mengakibatkan pendarahan.

4. Seks yang kuat
Seks yang kuat atau kasar pada vagina dapat menyebabkan perdarahan.
"Bercak atau pelepasan merah muda dapat menjadi respons yang sangat normal karena vagina memulihkan diri usai gesekan," kata Hector Chapa, MD, ob-gyn di Texas A & M College of Medicle.
5. Risiko kanker serviks
Perdarahan vagina abnormal adalah salah satu indikator paling awal dari kanker serviks. HPV (penyebab utama kanker serviks) dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel dalam lapisan serviks.
Baca Juga: Eks Kiper Seksi Amerika Serikat Bongkar Praktik Seks Bebas di Ajang Olimpiade
Sel-sel serviks abnormal ini dapat menyebabkan Anda berdarah setelah berhubungan seks.