Vagina Berdarah saat Seks Bukan Tanda Keperawanan, Tapi 5 Kondisi Berikut

Kamis, 29 Juli 2021 | 21:30 WIB
Vagina Berdarah saat Seks Bukan Tanda Keperawanan, Tapi 5 Kondisi Berikut
Ilustrasi vagina berdarah saat seks (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendarahan selama hubungan seksual memang mungkin terjadi. Di Indonesia, berdarah ketika seks pertama malah dianggap 'kebanggaan' sebagai bentuk sobeknya selaput dara (keperawanan). 

Padahal pendarahan selama berhubungan seks bisa jadi tanda masalah kesehatan. 

"Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks yang tidak terkait dengan siklus menstruasi terjadi pada sekitar 6 persen hingga 10 persen perempuan," kata Rachel Bowman, MD, asisten profesor di Departemen Kesehatan Perempuan di Universitas Medis di Universitas Texas di Austin seperti yang dikuti dari Insider.

Melansir dari Insider, berikut adalah lima alasan mengapa Anda dapat berdarah setelah berhubungan seks, antara lain. 

Baca Juga: Eks Kiper Seksi Amerika Serikat Bongkar Praktik Seks Bebas di Ajang Olimpiade

1. Adanya infeksi

Beberapa infeksi vagina sering kali menyebabkan pendarahan vagina saat berhubungan seks seperti, klamidia, gonorea, trichomoniasis, hingga infeksi jamur. 

Ilustrasi berhubungan intim. (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan intim. (Shutterstock)


Klamidia, genital herpes, gonore, dan trichomoniasis adalah infeksi menular seksual. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan serviks yang merupakan kanal antara vagina dan rahim. Ketika serviks meradang, penetrasi dapat menyebabkan iritasi dan kemungkinan perdarahan. Sebagian besar infeksi menular seksual dapat dengan mudah diobati.

2. Kekeringan vagina

Dengan segala jenis penetrasi, jika Anda tidak cukup melumasi, maka akan ada banyak gesekan yang menyebabkan pendarahan. 

Baca Juga: Alami Sakit Saat dan Sesudah Berhubungan Seks, Waspada Tanda Dispareunia

"Gesekan ini dapat merusak vagina dan menyebabkan perdarahan," ujar Bowman. 

Kekeringan vagina dapat terjadi pada perempuan dari segala usia, tetapi sangat umum pada mereka dengan kadar estrogen rendah, seperti perempuan pasca-menopause dan menyusui.

Estrogen berkontribusi pada kelembapan dan fleksibilitas jaringan vagina, membuat perempuan dalam kondisi rendah estrogen lebih rentan terhadap pendarahan saat berhubungan seks.

3. Polip

Polip adalah pertumbuhan seperti bohlam-kecil pada lapisan jaringan. Mereka biasanya tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi bisa dengan mudah teriritasi. Jadi, jika mereka terbentur selama penetrasi dengan jari, mainan, atau penis, maka dapat mengakibatkan pendarahan.

ilustrasi vagina nyeri
ilustrasi vagina nyeri


4. Seks yang kuat

Seks yang kuat atau kasar pada vagina dapat menyebabkan perdarahan.

"Bercak atau pelepasan merah muda dapat menjadi respons yang sangat normal karena vagina memulihkan diri usai gesekan," kata Hector Chapa, MD, ob-gyn di Texas A & M College of Medicle.

5. Risiko kanker serviks

Perdarahan vagina abnormal adalah salah satu indikator paling awal dari kanker serviks. HPV (penyebab utama kanker serviks) dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel dalam lapisan serviks. 

Sel-sel serviks abnormal ini dapat menyebabkan Anda berdarah setelah berhubungan seks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI