Suara.com - Perempuan yang mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual kerap dianggap sebagai tanda 'pecah keperawanan'.
Ia diasumsikan baru pertama kali melakukan hubungan seksual dan secara budaya, dianggap sudah tidak perawan.
Padahal berdarah setelah melakukan hubungan seksual adalah fenomena lumrah dan umum terjadi, bukan tanda apakan seorang perempuan masih perawan atau tidak.
"Pendarahan selama atau setelah berhubungan berhubungan seks yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi yang dialami 6 hingga 10 persen perempuan," ujar Rachel Bowman, Asisten Profesor Kesehatan Wanita The Dell Medical School Univeristy of Texas Austin, mengutip Insider, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: Alami Gatal-gatal di Vagina Bikin Tak Nyaman, Ini Empat Cara Pengobatannya
Berikut ini 5 sebab vagina berdarah setelah berhubungan seksual dan kapan waktu terbaik untuk mendapatkan bantuan medis:
1. Mengalami infeksi
Klamidia, herpes genital, gonore, dan trikomoniasis adalah sederet penyakit infeksi menular akibat berhubungan seks. Infeksi inilah yang menyebabkan peradangan di leher rahim, saluran antara vagina dan rahim.
Akibatnya saat penetrasi penis dilakukan ke leher rahim yang menyebabkan iritasi dan berisiko terjadinya pendarahan. Apalagi sebagian besar penyakit infeksi menular seksual bisa dengan mudah diobati.
2. Mengalami kekeringan vagina
Jika vagina kurang terlumasi sehingga vagina cenderung kering, maka akan menyebabkan banyak gesekan yang bisa merusak vagina dan menyebabkan robekan pada dinding vagina yang mengakibatkan pendarahan.
Vagina yang kering juga bisa menimpa perempuan segala usia, khususnya bagi perempuan dengan kadar estrogen rendah, seperti pasca menopause, dan menyusui. Estrogen adalah hormon yang berkontribusi pada kelembapan dan kelenturan jaringan vagina.
Baca Juga: Sering Alami Vagina Gatal, Coba Pakai 4 Bahan Rumahan Berikut
3. Memiliki polip
Polip adalah pertumbuhan sel kecil seperti bohlam di jaringan kulit vagina atau rahim Polip tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tapi bisa dengan mudah teriiritasi. Sehingga jika polip tergesek saat penetrasi oleh jari, mainan atau penis bisa menyebabkan pendarahan.
Biasanya saat mengunjungi dokter untuk mendiagnosis penyebab pendarahan saat berhubungan seks, polip kerap jadi akar masalah saat panggul diperiksa. Setelahnya biasanya polip akan diangkat melalui prosedur rawat jalan sederhana.
4. Hubungan seks kasar
Seks yang terlalu kuat dan kasar pada vagina bisa menyebabkan robeknya lapisan vagina dan menyebabkan pendarahan. Beberapa pendarahan akibat seks ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak berbahaya.
"Bercak darah ringan atau cairan merah muda bisa jadi reaksi yang sangat normal," ujar Pakar Obgyn, Hector Chapa.
Tapi jika pendarahan cenderung hebat, yang menyebabkan satu pembalut tidak cukup dan terjadi lebih dari satu jam, maka segera pergi ke rumah sakit.
5. Kemungkinan terkena kanker serviks
Pendarahan di vagina yang tidak normal adalah salah satu indikator awal seseorang terkena kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan virus HPV yang menyebabkan sel di lapisan serviks atau rahim bermutasi, yang bisa menyebabkan pendarahan saat berhubungan seks.
"Jika seseorang mengalami pendarahan pasca berhubungan seks, langkah pertama yang kami lakukan adalah melakukan pemeriksaan pap smear, untuk memastikan keberadaan kanker serviks," ujar Bowman.