PM Australia Ungkap Alasan Lockdown Sydney Diperpanjang Meski Cakupan Vaksinasi Meluas

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 29 Juli 2021 | 19:53 WIB
PM Australia Ungkap Alasan Lockdown Sydney Diperpanjang Meski Cakupan Vaksinasi Meluas
Ilustrasi Lockdown. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota Sydney di negara bagian Victoria, Australia, kembali harus ditutup alias lockdown gara-gara kasus COVID-19 varian Delta yang meningkat.

Bicara tentang perpanjangan lockdown Sydney, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan upaya vaksinasi terus dilakukan, namun hal tersebut tidak akan memengaruhi keputusan lockdown.

"Maksud saya, itu pasti dapat membantu ... tingkat rendah (vaksinasi) yang perlu kita tingkatkan dan itu pasti akan membantu upaya penguncian tetapi dengan sendirinya itu tidak akan menghentikan penguncian," kata Morrison, dilansir ANTARA.

Morrison berharap penguncian yang diperpanjang dan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan yang diberlakukan di daerah-daerah yang terkena dampak terburuk di Sydney dapat menahan varian Delta yang sangat mematikan.

Baca Juga: Kisah Cinta Bule-Wanita Minang Empat Anak, 3 Hari Kenal Langsung Nikah

Sydney, Australia. (Shutterstock)
Sydney, Australia. (Shutterstock)

Dengan hanya sekitar 17 persen orang di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh di negara bagian New South Wales, dengan ibu kota Sydney, infeksi terus meningkat meskipun Greater Sydney dikunci sejak 26 Juni.

Lebih dari 2.500 kasus telah terdeteksi sejauh ini dalam wabah terburuk negara bagian tahun ini, dengan 165 orang dirawat di rumah sakit.

Lima puluh enam berada dalam perawatan intensif, 22 di antaranya membutuhkan ventilator.

"Apa yang kami lihat adalah angka yang susah dihilangkan... kami tidak akan berpura-pura bahwa kami memiliki setiap jawaban karena kami tidak memilikinya," kata Wakil Pemimpin Negara Bagian John Barilaro.

Sebanyak 177 kasus terdeteksi, sebagian besar di ibu kota negara bagian Sydney pada Rabu - kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020.

Baca Juga: Sejumlah Warganya Meninggal Akibat Covid, Pengelola Rusunawa Sewon Sulit Lakukan Lockdown

Penguncian yang diperpanjang di "Greater Sydney" terhadap sekitar 6 juta orang diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi Australia senilai A$2 triliun atau sekitar Rp21.339 triliun dengan banyak bisnis terpaksa ditutup, meningkatkan prospek negara yang mencatat resesi kedua dalam beberapa tahun.

Menteri Keuangan Josh Frydenberg mengatakan dia memperkirakan ekonomi nasional menyusut pada kuartal September tetapi berharap Australia dapat menghindari resesi jika New South Wales menekan wabah segera.

"Sehubungan dengan kuartal Desember, itu sangat bergantung pada seberapa sukses New South Wales, ekonomi negara bagian terbesar kita, dalam mengatasi virus ini," kata Frydenberg. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI