Studi: Antibodi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Berkurang Usai 6 Minggu, Perlu Booster?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 29 Juli 2021 | 14:50 WIB
Studi: Antibodi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Berkurang Usai 6 Minggu, Perlu Booster?
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pfizer dan AstraZeneca menjadi merek vaksin Covid-19 yang banyak digunakan di seluruh dunia.

Baik vaksin Pfizer maupun vaksin Astrazeneca, menghasikan antibodi dengan jumlah yang berbeda,

Tapi, sebuah studi dipublikasikan di The Lancet, jumlah antibodi mulai berkurang enam minggu setelah imunisasi lengkap dengan Pfizer dan AstraZeneca.

Antibodi itu penting, karena mereka mengikat permukaan virus untuk mencegahnya menyerang sel. Namun, masih belum jelas berapa lama antibodi Covid-19 bertahan atau sejauh mana mereka melindungi tubuh dari virus, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Baca Juga: Heboh Pasien Covid-19 Bisa Jajan Bakso, Pagar Hotel Ibis Budget Kini Ditutup Terpal

Dilansir dari Express UK, menurut Madhumita Shrotri, dari UCL Institute of Health Informatics, tingkat antibodi setelah kedua dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer pada awalnya sangat tinggi, yang kemungkinan menjadi bagian penting mengapa vaksin tersebut sangat protektif terhadap COVID- yang parah. 19.

Vaksin Pfizer.  (Don Emmert/AFP)
Vaksin Pfizer. (Don Emmert/AFP)

"Namun, kami menemukan level ini turun secara substansial selama dua hingga tiga bulan."

Penelitian, bernama UCL Virus Watch, juga menemukan bahwa tingkat antibodi secara substansial lebih tinggi setelah dua dosis vaksin Pfizer, dibandingkan dengan suntikan AstraZeneca.

Para peneliti mencatat bahwa meskipun implikasi klinis dari berkurangnya tingkat antibodi masih belum jelas, penelitian saat ini menunjukkan vaksin tetap efektif melawan penyakit parah.

Untuk penelitian ini, peneliti dari University College London, menganalisis data dari 600 orang berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Waduh, Denny Darko Ramalkan Lebaran di Tahun Ini Masih dalam Suasana Pandemi Covid-19

Dengan vaksin Pfizer, para peneliti menemukan bahwa tingkat antibodi, yang berada di 7506 unit per mililiter antara 21 hingga 41 hari, turun menjadi 3320 unit per mililiter setelah 70 hari.

Dengan vaksin AstraZeneca, tingkat antibodi berkurang dari 1201 unit per mililiter antara hari 0 hingga 20, menjadi hanya 190 unit per mililiter setelah 70 hari.

Profesor Rob Aldridge, dari UCL Institute of Health Informatics menambahkan, ketika memikirkan siapa yang harus diprioritaskan untuk vaksin booster, data peneliti menunjukkan bahwa mereka yang divaksinasi lebih awal, terutama dengan vaksin AstraZeneca, kemungkinan sekarang memiliki tingkat antibodi terendah."

Penulis penelitian mencatat bahwa orang yang berbeda akan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap virus tergantung pada respons sel T mereka.

"Bahkan ketika tingkat antibodi yang terukur rendah, kemungkinan akan ada memori kekebalan yang berkelanjutan yang dapat menawarkan perlindungan jangka panjang."

Sel B dan T adalah sel darah putih yang bekerja sama untuk memburu infeksi dan mengingat cara melawannya.

Menurut penelitian sebelumnya, tingkat sel B dan T mulai meningkat antara satu hingga enam bulan setelah infeksi terjadi, dan kemudian tetap konstan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI