Suara.com - Para peneliti telah memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan sosial bisa membuka jalan bagi mutasi baru virus corona Covid-19 yang resisten terhadap vaksin Covid-19.
Karena itu, para ahli memperingatkan agar tidak melonggarakan pembatasan sosial sebelum waktunya. Hal ini bisa memberikan peluang meningkatkan virus corona Covid-19 untuk berkembang menjadi varian yang lebih menular.
Mereka prihatin kalau varian virus corona Covid-19 nantinya semakin resisten terhadap vaksin Covid-19. Sehingga anak-anak dan orang-orang dalam kelompok rentan lebih berbahaya.
Profesor Kevin Tyler, penulis utama dalam penelitian tersebut, mengatakan pembatasan sosial akibat pandemi virus corona Covid-19 telah berdampak besar pada ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan mental orang selama 17 bulan terakhir.
"Meskipun vaksin Covid-19 telah melemahkan hubungan antara infeksi dan kematian. Tapi, hal ini tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk melonggarkan pembatasan sosial," kata Kevin Tyler dikutip dari Express.

Karena, melonggarkan pembatasan sosial bisa meningkatkan penularan dan memungkinkan virus corona Covid-10 berkembang. Hal ini akan meningkatkan potensi evolusioner adaptif dan risiko strain resisten vaksin yang muncul melalui proses antigenic drift.
Sederhananya, membatasi penyebaran dan penularan virus corona Covid-19 seluas mungkin akan menekan jumlah kematian di masa mendatang dan mencegah munculnya berbagai varian virus corona lainnya.
Menurut Cock Van Oosterhout, profesor biologi dari Sekolah Ilmu Lingkungan UEA, situasi sekarang ini seperti sedang mengadu dua metode, yakni vaksin Covid-19 dan perubahan perilaku. Tapi, ia mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 ini beradaptasi dan terus berevolusi.
Kesehatan masyarakat Inggris juga telah menekankan pandemi virus corona Covid-19 belum berakhir dan mendesak semua orang untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Plus: Fakta, Asal-usul, Gejala Varian AY.1 Delta Plus
Yvonne Doyle, direktur medis di Public Health England, mengatakan angka kematian dan rawat inap terlihat melonjak dalam beberapa pekan terakhir, karena varian Delta yang menyebar cepat.