Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat nama vaksin sering diperbincangkan. Padahal vaksin bukan hal baru dalam dunia kesehatan. Untuk itu penting mengetahui sejarah vaksin.
Di Indonesia, beragam jenis vaksin telah digunakan selama puluhan tahun termasuk dalam program imunisasi rutin yang dilakukan sejak bayi baru lahir.
Tujuan pemberian vaksin adalah sebagai antivirus yang diharapkan bisa mencegah seseorang terinfeksi dari penyakit berbahaya seperti campak, rubela, hingga polio.
Untuk mengenal lebih banyak tentang vaksin, coba baca di bawah ini sebagaimana yang telah dirangkum dari Ruang Guru.
![Ilustrasi vaksinasi. [Solopos.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/07/24/30261-ilustrasi-vaksinasi-soloposcom.jpg)
Awal kemunculan vaksin
Vaksin pertama kali ditemukan pada tahun 1796 oleh ilmuwan asal Berkeley, Inggris, Edward Jenner.
Pada masa itu, sebagian wilayah Eropa, Asia, dan Amerika sedang terjangkit penyakit endemik cacar air (smallpox), termasuk di desa tempat tinggal dokter Jenner.
Saat itu penyakit cacar air cepat menular, bahkan menyebabkan kematian terutama di kelompok anak-anak.
Di satu sisi, warga desa Berkeley yang mayoritas bermata pencaharian sebagai peternak, sering mengalami cacar sapi (cowpox). Mereka tertular saat memerah susu sapi yang mengidap penyakit tersebut.
Disimpulkan ketika itu, setiap warga yang pernah tertular cacar sapi ternyata kebal dengan infeksi penyakit cacar air.
Baca Juga: Penumpang Antar Kota di Kepri Wajib Vaksin, Kecuali Pekerja Sektor Esensial
Atas dasat itu Jenner melakukan penelitian. Ia melakukan eksperimen kepada anak laki-laki berusia 8 tahun, James Phipps.