Studi: Antibodi dari Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Turun 50 Persen dalam 3 Bulan

Rabu, 28 Juli 2021 | 18:25 WIB
Studi: Antibodi dari Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Turun 50 Persen dalam 3 Bulan
Ilustrasi Vaksin Covid-19. [Pixabay/PhotoLizM]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingkat antibodi yang diperoleh dari vaksin Pfizer dan AstraZeneca nampaknya mulai menurun setelah 6 minggu dari suntikan kedua.

Sebuah studi baru menemukan antibodi yang dihasilkan dari suntikan vaksin Pfizer dan AstraZeneca bisa berkurang lebih dari 50 persen selama 10 Minggu. Maka, studi itu menekankan pentingnya suntikan penguat vaksin Covid-19.

Studi yang dipimpin oleh para peneliti dari University College London, menunjukkan bahwa menurunnya tingkat antibodi dari vaksin Pfizer dan AstraZeneca ini terjadi pada semua kelompok orang tanpa memandang usia, penyakit kronis dan jenis kelamin.

Berdasarkan Penelitian The Lancet yang melibatkan data lebih dari 600 orang, menunjukkan tingkat antibodi yang lebih tinggi secara substansial setelah suntikan kedua vaksin Pfizer, dibandingkan suntikan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Ibu Hamil Vaksin Covid-19 Apa Boleh? Ini Jenis Vaksin yang Diperbolehkan

Selain itu, jumlah antibodi juga lebih tinggi pada orang yang pernah terinfeksi virus corona Covid-19 sebelumnya dan suntik vaksin Covid-19.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Pexels/Gustavo)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Pexels/Gustavo)

Meskipun begitu, implikasi klinis dari berkurangnya tingkat antibodi setelah vaksin Covid-19 ini belum jelas. Para peneliti menyoroti beberapa penurunan yang diperkirakan akan terjadi dan penelitian sekarang ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 akan tetap efektif melawan infeksi parah.

Pada vaksin Pfizer, tingkat antibodi berkurang dari median 7506 U/mL pada 21-41 hari, menjadi 3320 U/mL pada 70 hari atau lebih. Pada vaksin AstraZeneca, tingkat antibodi berkurang dari median 1201 U/mL pada 0-20 hari menjadi 190 U/mL (67-644) pada 70 hari atau lebih.

Maddie Shrotri dari UCL Institute of Health, mengatakan awalnya tingkat antibodi setelah suntikan kedua vaksin AstraZeneca dan Pfizer sangat tinggi. Hal itu yang mungkin menyebabkan beberapa orang sangat protektif terhadap infeksi virus corona Covid-19 parah.

"Tapi, kami menemukan tingkat antibodi ini turun secara substansial selama 2 hingga 3 bulan. Jika antibodi ini terus turun pada tingkat rendah, kami khawatir efek perlindungan dari vaksin akan hilang, terutama pada varian baru virus corona," kata Maddie dikutip dari Times of India.

Baca Juga: Khusus yang Sudah Vaksin Covid-19, Kafe di Kota Malang Ini Gratiskan Segelas Kopi

Temuan ini mendukung rekomendasi Komite Bersama Inggris untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) bahwa orang dewasa yang rentan secara klinis, orang usia 70 tahun ke atas dan penghuni panti jompo harus vaksin Covid-19.

Selain itu, mereka yang divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca cenderung memiliki tingkat antibodi yang jauh lebih rendah daripada mereka yang divaksinasi dengan vaksin Pfizer.

Menurut Profesor Rob Aldridge dari Institut Informatika Kesehatan UCL, perlu pertimbangan untuk menentukan jenis vaksin Covid-19 yang tepat bagi orang dewasa tua tersebut.

Namun, penelitian ini menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil dan setiap orang juga memiliki tingkat kekebalan yang berbeda, tergantung pada kemampuan menetralkan virus dari antibodi mereka serta respons sel T mereka.

Dengan demikian, penelitian tambahan penting untuk menentukan ambang batas tingkat antibodi yang diperlukan untuk perlindungan terhadap infeksi virus corona Covid-19 parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI