Pendengaran Lebih Sensitif Usai Sembuh dari Virus Corona, Bisa Jadi Gejala Long Covid-19

Rabu, 28 Juli 2021 | 12:20 WIB
Pendengaran Lebih Sensitif Usai Sembuh dari Virus Corona, Bisa Jadi Gejala Long Covid-19
Ilustrasi gangguan pendengaran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh mengaku mengalami saraf pendengaran lebih sensitif, yang memicu sakit kepala.

Fenomena ini menurut Dokter Spesialis Saraf (Neurologist), dr. Ahmad Yanuar Safri, Sp.S sebagai gejala Long Covid-19, akibat peradangan atau sisa pertempuran sistem imun melawan virus SARS CoV 2.

Berdasarkan hasil riset Amerika dan Inggris yang melibatkan lebih dari 3.000 responden penyintas Covid-19, dr. Yanuar mendapati jika telinga berdenging dan menjadi lebih sensitif sebesar 30 persen. Sisanya keluhan sakit kepala seperti berputar (vertigo) 70 persen.

"Kalau dari laporan ini paling banyak terganggu pendengarannya itu gejalanya vertigo, seperti rasa berputar pasca Covid-19 banyak laporannya," ujar dr. Yanuar saat dihubungi suara.com, Selasa (28/7/2021).

Baca Juga: Saraf Rusak dan Penumpukan Sel Imun di Kornea Jadi Gejala Baru Long COVID-19

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Namun dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu meminta masyarakat tidak perlu panik, karena gejala ini perlahan akan mereda dan kembali normal dalam jangka waktu paling lama 3 bulan.

"Ini kan terjadi akibat peradangan virus yang sifatnya limiting disease, atau mati dengan sendirinya jadi nanti perlahan akan sembuh," tutur dr. Yanuar.

Seseorang disebut mengalami long Covid-19 apabila selama 28 hari atau lebih masih merasakan gejala Covid-19 sejak dinyatakan terinfeksi virus.

Ia juga menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan long Covid-19 bisa menyebabkan kerusakan telinga hingga otak secara permanen.

"Kalau berbahaya atau tidak gejala ini, atau bisa  menyebabkan kerusakan permanen pada organ lain, atau bahkan kematian, itu catatan dan laporannya belum ada sampai sekarang," pungkas dr. Yanuar.

Baca Juga: Kenali Potensi Gejala Terkena Long Covid-19, Mulai Nyeri Otot Hingga Gangguan Tidur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI