Suara.com - Efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar terjadi sama seperti vaksin lainnya. Efek samping ini bisa berupa kelelahan, nyeri di area suntikan hingga demam.
Sebagian besar efek samping reaktogenik dianggap sebagai reaksi inflamasi sementara. Tapi, laporan terbaru menunjukkan banyak efek samping vaksin Covid-19 ini disebabkan oleh kecemasan.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh panel pemerintah telah mengamati bahwa lebih dari 30 persen dari efek samping pasca-vaksinasi yang terlihat di India terkait dengan kecemasan.
Secara global, meningkatnya ketakutan akan reaksi merugikan setelah suntik vaksin Covid-19 telah mendorong banyak orang menolak vaksinasi demi melindungi hidup mereka.
Baca Juga: Alert! CDC Peringatkan Munculnya Varian Virus Corona yang Kebal Vaksinasi Covid-19
Sebuah laporan yang diajukan oleh Komite Peristiwa Buruk Setelah Imunisasi Nasional (KIPI) telah mengamati bahwa 22 orang lebih dari 100 orang menderita reaksi yang berhubungan dengan kecemasan, bukan karena vaksin Covid-19 itu sendiri.
Demikian pula, lebih dari 18 kasus dikaitkan dengan reaksi kausal yang tidak konsisten terhadap vaksin Covid-19. Dengan demikian, data awal mengungkapkan sebagian besar efek samping vaksin Covid-19 terkait dengan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan vaksinasi, seperti penggunaan yang salah atau kerentanan.
Sementara dilansir dari Times of India, data yang dirilis oleh pemerintah India membuktikan bahwa kecemasan seputar vaksin Covid-19 memang merupakan faktor yang mengkhawatirkan.
Reaksi kecemasan terkait imunisasi disebut sebagai serangkaian gejala atau efek samping yang muncul di sekitar inokulasi, bukan disebabkan oleh suntikan vaksin Covid-19 itu sendiri.
Meskipun ada banyak penyebab kecemasan untuk suntik vaksin Covid-19, tapi penyebab utamanya bisa berupa ketakutan atau fobia jarum suntik yang disebut trypanophobia.
Baca Juga: Orang yang Mengasingkan Diri 8 Kali Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa fobia jarum mungkin menjadi penyebab 10-15 persen kasus keraguan suntik vaksin Covid-19 di Inggris dan AS. Kecemasan itu bisa bermanifestasi menjadi reaksi dan gejala yang berbeda.
Dalam hal vaksinasi, kecemasan atau ketakutan irasional dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan respons stres yang terinternalisasi. Kemudian, hal ini akan muncul melalui sejumlah respons vasovagal yang mirip dengan efek samping vaksin Covid-19 dan reaksi inflamasi.
Para ahli juga percaya bahwa meningkatnya kecemasan seputar vaksin Covid-19 tidak hanay mengacaukan prioritas efek samping pasca-vaksinasi, tetapi juga menghambat kemanjuran vaksin Covid-19.
Kecemasan dan stres bisa melemahkan sistem kekebalan dan memengaruhi kemampuan sistem kekebalan untuk melawan antigen. Ketika stres meningkat, itu memicu pelepasan kortisol dalam tubuh yang bermanifestasi menjadi sejumlah reaksi dan melepaskan sitokin.
Jadi, stres dan kecemasan seseorang bisa membatasi kemampuan vaksin Covid-19 mendorong respons imun yang tepat dan menyebabkan lebih banyak peradangan.