Ngeri, Peneliti Oxford University Temukan Bukti Kuat Covid-19 Bisa Merusak Struktur Otak

Rabu, 28 Juli 2021 | 08:48 WIB
Ngeri, Peneliti Oxford University Temukan Bukti Kuat Covid-19 Bisa Merusak Struktur Otak
Ilustrasi, hati-hati, Covid-19 ternyata bisa merusak struktur otak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru Penelitian Oxford University, Inggris, menemukan bukti kuat bahwa pasien atau orang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengalami kerusakan struktur otak.

Hal tersebut dibuktikan berdasarkan pemindaian dengan brain imaging (MRI) ratusan pasien yang terinfeksi Covid-19.

Mengutip medRXiv, The Preprint Server for Health Sciences, Selasa (27/7/2021) penelitian tersebut diterbitkan pada 20 Juni 2021, menggunakan data UK Biobank yang sudah memindai kepala 40.000 orang sebelum pandemi Covid-19.

Selanjutnya peneliti menggunakan data itu untuk mengundang ratusan peserta untuk kembali melakukan pemindaian MRI untuk kedua kalinya pada 2021, setelah pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga: Cegah Penularan Varian Delta, FDA Sarankan Pakai Masker Jenis Ini!

Peneliti mendapati 782 orang mengikuti pemeriksaan ulang dengan MRI, untuk mencari tahu bentuk atau struktur dan fungsi kinerja otak.

Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)
Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)

Sekadar informasi, dari 782 orang yang mengikuti pemeriksaan ulang, 394 peserta di antaranya mengaku pernah dinyatakan positif Covid-19, dan 388 orang belum pernah terinfeksi Covid-19.

Setelahnya peneliti memandingkan hasil pemeriksaan peserta yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan yang belum terinfeksi.

Hasilnya peneliti mendapati peserta yang sudah pernah terinfeksi Covid-19, dari sisi struktur atau bentuk otak mereka kehilangan salah satu bagian di gyrus parahippocampal di sebelah kiri, korteks orbitofrontal lateral kiri, dan insula kiri.

Perlu diketahui gyrus parahippocampal sangat berperan untuk otak menerima informasi pengetahuan atau kemampuan kognitif. Lalu korteks orbitofrontal berfungsi mengatur perilaku sosial dan pengambilan keputusan.

Baca Juga: Hits Health: Gejala Long COVID-19 dari Mata, Warga Amerika Pakai Masker Lagi

Selanjutnya peneliti juga membandingkan data pemeriksaan pada 15 pasien Covid-19 yang sempat dirawat di rumah sakit, dengan 379 pasien Covid-19 yang hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hasilnya, meski tidak signifikan, terdapat kehilangan lebih besar di otak bagian korteks cingulate, nukleus pusat amigdala dan hipokampus kornu ammonis.

Korteks cingulate adalah bagian di otak sebagai penghubung keinginan, pengetahuan dan emosi.

Amigdala adalah bagian otak yag berperan dalam mengolah ingatan terhadap reaksi emosi, dan hipokampus adalah bagian di otak yang berperan penting dalam mengingat informasi baru.

Dalam penelitian tersebut juga ditemukan rerata pasien Covid-19 mengalami kehilangan salah satu materi bagian di otak kortikal limbik, yang berhubungan dengan penciuman dan pengecapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI